Sebut Tsunami Sepanjang 20 Meter Terjadi di Pantai Selatan, Riset ITB Bikin Geger, Ini Penjelasannya

21 September 2020, 14:05 WIB
Ilustrasi Tsunami besar yang berpotensi terjadi di Pantai Selatan Jabar dan Jatim, setinggi 20 meter. /pexels/GEORGE DESIPRIS

PR PANGANDARAN - Data yang didukung oleh riset Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro, melampirkan adanya dugaan tsunami panjang yang terjadi di laut Indonesia.

Bencana alam yang disebabkan oleh gelombang air besar akibat gangguan di dasar laut, kemungkinan besar akan terjadi di sepanjang Pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur.

Kendati begitu, dalam seismic gap terdapat wilayah yang minim gempa.

Baca Juga: Dua Kali! Suara Dentuman Hebohkan Masyarakat Jakarta, BMKG Sebut Itu Aktivitas Petir

Seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com, seismic gap atau celah seismik adalah nagian dari sesar yang menghasilkan gempa bumi di msa lalu.

Namun, seiring berjalannya waktu wilayah itu menjadi tenang, sehingga disebut daerah minim gempa.

Berdasarkan beberapa celah seismic, tidak ada gempa bumi yang teramati secara historis oleh para ahli.

Baca Juga: Viral Pelecehan Seksual Dokter Rapid Test di Bandara Soetta, Korban Belum Laporan 'Sibuk Bekerja'

Tapi sejumlah pihak merasa yakin bahwa segmen sesar mampu menghasilkan gempa bumi atas dasar lain.

Seperti informasi gerakan lempeng atau pengukuran renggangan yang pada akhirnya menghasilkan gempa bumi.

Terkait dengan hasil riset Sri Widiyantoro, timnya menggunakan data GPS yang berasal dari 37 stasiun di Jawa Timur dan Jawa Tengah selama enam tahun terakhir.

Baca Juga: Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Bupati Sumedang: Tunda Perjalanan Daerah Tetangga dan Zona Merah!

Kesimpulannya menyebutkan bahwa area seismic gap tersebut mampu menjadi sumber gempa bumi di masa mendatang jika deformasi GPS yang diamati lebih kecil daripada laju gerak lempeng (defisit slip).

Adapula teori seismic gap yang memprediksi bahwa ukuran relatif dan frekuensi gempa bumi di suatu daerah tergantung pada ukuran dan frekuensi gempa bumi di daerah lain.

Misalnya, jika daerah yang mengalami banyak gempa kecil kemungkinan tinggi tak akan mengalami gempa besar.

Baca Juga: Penting! Berikut Cara Atasi Iritasi Kulit Wajah, Salah Satunya Gunakan Produk Skincare yang Gentle

Sementara wilayah yang tak pernah mengalami gempa bumi dalam jangka waktu lama, diprediksi akan mengalami gempa lebih besar.

Berdasarkan definisi dari laman Dictionary, seismic gap pun dapat disebut sebagai bagian dari sesar aktif yang mengalami sedikit atau tidak ada aktivitas seismik untuk waktu lama.

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Ramai Riset ITB Sebut Tsunami 20 Meter Bisa Terjadi di Pantai Jabar dan Jatim, Apa Itu Seismic Gap?

Baca Juga: Lahirkan Bibit Unggul dalam Acara MTQ di Kepri, Wamenag: Jaga dan Rawat Keberagaman

Menurut Sri Widiyantoro, kemungkinan besar tsunami sangat besar terjadi dengan ketinggian maksimum 20.2 meter di dekat pulau-pulau kecil sebelah selatan Banten dan 11.7 meter di Jawa Timur.

Ia pun menambahkan bahwa hasil riset yang dilakukan oleh timnya diharapkan dapat membuat pihak-pihak tertentu menambah instrumen sistem peringatan dini tsunami yang relatif masih jarang untuk area di selatan Pulau Jawa.

Tujuannya, yakni untuk melindungi penduduk di wilayah pesisir agar selamat dari bencana tsunami.***(Farida Al-Qodariah/PR.Com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler