Menolak Lupa Gempa 17 Juli: Guncangan sampai Pangandaran Picu Tsunami dan Tewaskan Ratusan Orang

- 17 Juli 2020, 17:41 WIB
ILUSTRASI tsunami.*
ILUSTRASI tsunami.* /STEFAN KELLER/PIXABAY/

PR PANGANDARAN - Menolak lupa, 17 Juli 2016 lalu terjadi sebuah peristiwa besar di Indonesia, yakni gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter berhasil mengguncang wilayah selatan Jawa.

Terjadi pada pukul 15.19 WIB. Pusat gempat berada di Samudera Hinida, lepas pantai Jawa Barat, hanya berjarak sekira 225 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.

Tidak hanya dirasakan wilayah Jawa Barat, guncangan akibat gempa ini juga menggoyang Kabupaten Kebumen, Banten, Jakarta, Yogyakarta dan II-III MMI di Jawa Timur.

Baca Juga: Update Covid-19 Jumat 17 Juli 2020: Selisih 492 Kasus, Indonesia Nyaris Lampaui Tiongkok

Namun, yang paling terasa kuat berada di wilayah Jawa Barat, yakni Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur Selatan, Kota Bandung dan Kabupaten Ciamis.

Dilaporkan Galamedia, gempa itu dipicu pergerakan vertikal (dip-slip) kerak bumi pada dua lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km.

Gempa bumi ini memicu Tsunami yang menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa Barat di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Jumat 17 Juli 2020, Tambah 1.462 dengan Jatim Penyumbang Terbanyak Disusul DKI

Menurut warga, tsunami datang sekitar 15-20 menit setelah gempa bumi terjadi. Sebelum tsunami berkecepatan 40 kilometer per jam datang, warga melihat air laut surut hingga 2-3 kali.

Hasil penelitian mengungkap tinggi Tsunami lebih dari 4,8 meter dengan jarak luncur ke daratan sekitar 500 meter. Akibat gempa dan Tsunami itu, sebanyak 668 orang meninggal dunia.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x