Kenang Tewasnya sang Ayah dalam G30S PKI, Riri: Teriakan 'Jenderal Keluar', Ayah Suruh Ibu Jaga Kami

30 September 2020, 11:25 WIB
Wajib Tahu! Ini 10 Ucapan Peringatan G30S PKI untuk Mengenang Jasa Pahlawan Revolusi /pikiran-rakyat.com/

PR PANGANDARAN – Seperti diketahui tepatnya hari ini Rabu 30 September 2020 mengenang kekejaman Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) atau yang biasa disebut G30S/PKI.

Peristiwa tersebut mengakibatkan tujuh Perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) meninggal dunia akibat pemberontakan PKI.

Ketujuh Perwira TNI AD tersebut yakni Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani, Letnan Jenderal Anumerta Suprapto, Letnan Jenderal M.T. Haryono, Letnan Jenderal Siswodo Parman, Mayor Jenderal Donald Isaac Pandjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Pierre Tendean.

Baca Juga: Polemik Film 'Pengkhianatan G30S PKI', Mahfud MD: Saya Selalu Nonton, Pemerintah Tidak Melarang!

Mengenang peristiwa tersebut merupakan kejadian yang tidak terlupakan untuk anggota keluarga dari korban kebrutalan PKI, salah satunya adalah Rianto Nurhadi, putra ketiga dari Letnan Jenderal Mas Tirtodarmo (MT) Haryono.

Pada 1 Oktober 1965, pukul 04.30 WIB pagi, dimana peristiwa tersebut dialami oleh ayahnya dan disaksikan oleh dirinya.

Rianto masih mengingat dengan jelas kejadian G30S/PKI yang menimpa orang tuanya tersebut. Riri sapaan akrabnya menjelaskan, pada saat itu ada teriakan prajurit Tjakrabirawa dari luar rumahnya di Jalan Prambanan Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Bongkar Motif di Balik Aksi Brutal Rusak Alquran, Mahasiswa Ini Ngaku Belajar Agama dari YouTube

“Jenderal, keluar Jenderal, ada perintah dari Istana,” kata Riri dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Rabu 30 September 2020 yang dilansir oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.

“Dan ibu kami memberitahukan dan membangunkan ayah, setelah itu ayah bilang besok saja,” ucap Riri mengenang kejadian itu.

Riri yang pada saat itu masih berusia sembilan tahun mengungkapkan, bahwa sang Ibu Mariatni langsung mengunci pintu kamar. Lalu M.T. Hayono pun terbangun, dan memerintahkan sang istri, untuk pindah ke kamar pojok yang berada di depan, dan membawa anak-anaknya.

Baca Juga: Bongkar Motif di Balik Aksi Brutal Rusak Alquran, Mahasiswa Ini Ngaku Belajar Agama dari YouTube

“Pada saat itu Ayah bilang, mungkin ini sudah waktunya saya pergi. Lalu kemudian, ayah saya menyuruh ibu saya untuk melindungi anak-anak dengan pindah ke kamar lainnya, kamar yang paling pojok,” ucap Riri.

Tidak berselang lama, prajurit Tjakrabirawa itu pun merangsek masuk pintu depan sambil membrondong dengan tembakan, hingga membuat pintu hancur. 

Dan dari situ beberapa prajurit Tjakrabirawa masuk ke dalam kamar utama. Namun, M.T. Haryono berusaha untuk menghalau dua prajurit Tjakrabirawa yang masuk ke dalam kamar utama.

Baca Juga: Video Aksi Coret Tembok hingga Rusak Alquran Viral, Warganet: PKI Bangkit, tapi Pelaku Disebut Gila

“Jadi ayah saya menghadapi sendiri, dari situ lah pintu kamarnya ditembakin. Saat ayah saya rebut senjata itu dia ditembak dari belakang, nah disitulah kemudian ayah saya gugur,” ujarnya.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler