PR PANGANDARAN - Pierre Andries Tendean (Pierre Tendean) adalah seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965.
Lahir 21 Februari 1939 dan meninggal 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun. Mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution.
Siapa sangka dibalik kisah tragis kematiannya, banyak yang tidak diketahui publik tetang kisah asmaranya yang bernasib sama.
Baca Juga: Surat Ryeowook Super Junior Soal Isu Jalinan Asmara dengan Ari Eks TAHITI, Singgung 'Sakit Hati' ELF
Pierre Tendean memiliki kisah cinta yang tak banyak diketahui publik. Ia pernah merajut cinta dengan Rukmini Chaimin.
Pierre bertemu dengan Rukmini di rumahnya ketika ditugaskan sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2 Kodam Bukit Barisan di Medan pada 1963
Keduanya menjalani hubungan beda agama dan hubungan jarak jauh walau terganjal restu orang tua.
Baca Juga: Polemik Film 'Pengkhianatan G30S PKI', Mahfud MD: Saya Selalu Nonton, Pemerintah Tidak Melarang!
Hingga akhirnya di Juli 1965, keduanya berniat melanjutkan hubungan asmara mereka ke jenjang pernikahan.
Keseriusan Pierre untuk menikahi Rukmini, Ia bahkan mengambil kerja sampingan sebagai supir traktor untuk meratakan tanah pembangunan proyek Monas.
Lebih lanjut, ia juga mencari informasi soal rumah kontrakan di sekitaran Menteng untuk ditempatinya bersama Rukmini jika sudah menikah.
Baca Juga: Larang Keras Agenda 'Nonton Bareng' Film Pengkhianatan G30S PKI, Polri Mengaku Khawatirkan Ini
Ketika sudah mempersiapkan acara pernikahan, pada November 1965. Tapi semua bubar gegara peristiwa G30S/PKI.
Pertemuan Pierre dan Rukmini saat lamaran pada 31 Juli 1965 menjadi hari terakhir keduanya bertatap muka.
Saat perayaan kesaktian Pancasila di tahun 1967, sosok Rukmini datang untuk mengenang kekasihnya.
Baca Juga: Larang Keras Agenda 'Nonton Bareng' Film Pengkhianatan G30S PKI, Polri Mengaku Khawatirkan Ini
Butuh waktu lima tahun untuk Rukmini melupakan dan mengikhlaskan kepergian Pierre untuk menikah dengan pria lain.***