Ungkap Alasan Matikan Mikrofon, Puan Maharani: Bukan Sengaja Tapi untuk Menjaga Jalannya Persidangan

12 November 2020, 20:45 WIB
Ketua DPR Puan Maharani, tangkapan layar. /Youtube/Boy William

PR PANGANDARAN - Pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja dilaksanakan pada Senin, 5 Oktober 2020 dalam sidang paripurna oleh DPR RI.

Salah satu hal yang paling diingat dari pengesahan tersebut yaitu, insiden saat Puan Maharani selaku ketua anggota DPR RI mematikan mikrofon salah satu anggota dewan yang sedang berbicara.

Akibat tindakannya tersebut, dia menjadi sasaran kemarahan publik dan dianggap tidak ingin mendengar suara rakyat.

Baca Juga: Komplikasi akibat Covid-19, Negosiator Senior Palestina Saeb Erekat Tutup Usia pada 65 Tahun

Melalui kanal YouTube Boy William, Puan memberikan klarifikasinya dalam video yang bertajuk ‘EXCLUSIVE! PUAN MAHARANI KAGET DITANYA INI SAMA BOY WILLIAM! #DibalikPintu’ yang ditayangkan pada 12 November 2020.

“Bu, ketua DPR, aku punya pertanyaan. Itu kenapa kemaren kasus mic tiba-tiba bisa mati?” ucap Boy William yang datang berkunjung ke Gedung DPR RI.

Puan menjelaskan jika DPR mempunyai aturan dalam pelaksanaan rapat dan pimpinan sidang memiliki tugas untuk menjamin jalannya sidang berjalan lancar.

Baca Juga: Dilirik 10 Agensi Terbesar Korea Sejak Kecil, Mari Kenalan dengan Doha BAE173 yang Segera Debut

“DPR itu punya aturan, tata tertib, semua anggota DPR itu memang punya hak untuk berbicara,” ucapnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

“Untuk menjaga jalannya persidangan agar berjalan dengan baik dan lancar, tentu saja yang memimpin rapat harus bisa mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar. Jadi kalau satu orang itu sudah diberikan kesempatan bicara, tidak mengulang lagi berbicara tapi memberikan kesempatan kepada yang lain,” lanjutnya.

Dia juga menjelaskan jika saat ada anggota DPR yang berbicara di floor (duduk di bawah), otomatis pimpinan yang duduk di atas tidak bisa berbicara karena mikrofonnya hanya bisa menyala satu.

Baca Juga: Sasar Warga Prancis, Serangan Bom di Arab Saudi Buntut dari Penghinaan Terhadap Umat Islam

“Nah kebetulan, teknisnya itu yang mengatur bisa berhenti atau tidak berhentinya orang berbicara atau di-mute atau tidak itu, hanya yang di meja depan, yang di tengah,” ujarnya.

Sehingga pada saat pimpinan sidang Azis Syamsuddin ingin berbicara menjadi tidak bisa dan meminta dirinya untuk mematikan mikrofon anggota dewan karena duduk di tengah.

“Bukan disengaja tapi untuk menjaga jalannya persidangan supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” tutupnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler