Gegara Hal Ini, Mulut Sandiaga Uno Kerap Dimasukkan Cabai oleh Sang Ibu saat Kecil

- 25 Desember 2020, 07:15 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga Uno. /Kemenparekraf

PR PANGANDARAN – Sandiaga Salahudin Uno resmi ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama di Kabinet Indonesia Maju.

Alasan dia menerima tawaran menjadi Menteri karena sejalan dengan apa yang dilakukannya selama ini yaitu mengembangkan UMKM.

Saat muncul di kanal YouTube CXO Media milik Putri Tanjung, Sandiaga Uno tak segan membagikan kegiatan sehari-harinya termasuk kisahnya waktu kecil.

Baca Juga: Habiskan Rp11 Juta, Gaya Nagita Slavina Pakai Dress Motif Ayam Jago Justru Tuai Pujian

“Abis salat aku meluangkan 45 menit quality time sama tante Nur, biasanya kita ngobrol,” ujarnya dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

“Saya harus memulainya dengan segelas kopi. Kopi yang item, yang pahit, yang ngebangunin gitu. Lalu setelah itu aku olahraga antara jam 8 sampai jam 8.30 atau jam 9 udah,” sambungnya.

Untuk olahraga, Sandiaga Uno mengaku mempunyai jadwal sendiri yaitu hari Senin akan berenang, Selasa akan lari jarak jauh, Rabu akan lari dan berenang sambil diselingi basket dengan menerapkan protokol Covid-19.

Baca Juga: Sempat Positif Covid-19 dan Alami Gejala Langka pada Kulit, Dewi Perssik: Teguran Buat Aku

Lalu, Kamis digunakan untuk istirahat, hari Jumat sepeda, sedangkan Sabtu dan Minggu latihan triathlon, setelah selesai olahraga lalu dilanjutkan Zoom Meeting hingga jam 10 malam.

“Tapi jam 10 itu biasanya, ada dua kali seminggu diatur sama Chief Education Officer di grup mesti dengerin webinar atau baca rangkuman buku yang dipilihin,” ujarnya.

Sandiaga Uno juga membagikan kisah masa kecilnya yang kerap dihukum oleh ibunya saat berbicara tak sopan dengan mengolesi bibirnya oleh cabai.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintah Diklaim Beri Uang Rp100 Juta Untuk Tutup Mulut Keluarga Korban FPI ?

“Gak dimasukkin mulut, di bibir gitu loh. Jadi itu namanya di lado ya,” ujarnya.

“Saya lahir di Pekanbaru walaupun mama orang Jawa, orang Sunda tapi ikut budaya di sana kalau anaknya nakal, ngomongnya gak sesuai dikasih cabai. Jadi marahinnya itu di pegang dikasih cabai,” paparnya.

“Abis itu kita dapetlah pesannya bahwa kita gak boleh ngomong seperti itu. Misalnya ada tamu, terus kita nyelonong lewat, terus kasih komentar yang ya mungkin gak pantes ya. Terus mama ingetin gitu, terus tamunya udah pulang, dikejar,” tambahnya.

Baca Juga: Liburan di Bali Pakai Bikini, Salmafina Sunan: Kaget Ada Lho Orang Menormalkan Bullying

Namun, Sandiaga Uno mengaku jika hal tersebut sudah tidak bisa dilakukan lagi sekarang untuk mendidik anak karena termasuk KDRT.

“Kalo sekarang mungkin KDRT kali ya. Enggak boleh itu. Aku udah tanya sama Kak Seto, sekarang udah gak boleh kayak gitu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sandiaga Uno mengatakan jika hukuman yang diterimanya selalu berbeda setiap jenis kesalahan yang dilakukan, misalnya jika ketahuan memecahkan piring dia akan disabet dengan sabuk.

Baca Juga: Menghilang dari Televisi, Wajah dan Tubuh Dewi Perssik Penuh Bercak Merah Imbas Covid-19

“Tapi kalo urusannya dengan main atau mecahin piring gitu dihukumnya lain, kadang-kadang disabet pake sabuk,” ungkapnya.

Meskipun dia dididik keras oleh orang tuanya, tapi Sandiaga Uno mengaku tidak menerapkan itu kepada anaknya Atheera dan Amyra.

 

***

Editor: Nur Annisa

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x