Menurutnya, ucapan Pandji sangat tidak pas untuk didengar karena perbandingan tersebut tidak sesuai dengan data yang valid.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Dewi Perssik Putuskan Donor Plasma: Tuhan Maha Tahu!
“Saya nggak bisa melarang Pandji untuk mencintai FPI, mendukung FPI, begitu juga Panji nggak bisa ngelarang saya dong untuk tidak mencitai Nadlatul Ulama (NU).
Tapi kemudian sama sekali tidak pas ketika dia membandingkan FPI dengan ulama, apalagi katanya NU jauh dengan masyarakat, ini data dari mana?” ujarnya Gus Miftah Geram.
“Ini perbandinagnnya tidak matching. Satu, kita lihat dari segi lahir. Muhammadiyah sudah 1 abad lebih. NU sudah hampir 1 abad. FPI dari kapan sih? Survey dari LSI 2020 berapakah jumlah NU, Muhammadiyah dan ormas-ormas lain?
Baca Juga: Terbaring di RS Kala Sang Kekasih Ultah, Chef Juna Covid-19: Aku Akan Segera Sembuh!
Dari 87% masyarakat muslim Indonesia, yang jadi orang NU menurut LSI, 49,5%, Muhammadiyah 4,5%, sementara FPI Cuma nol koma sekian persen. Kalau misal berbicara soal sumbangsih untuk bangsa, waduh banyak pahlawan nasional dari Nadlatul Ulama, sumbangsih untuk bangsa, resolusi jihad, pancasila Wahid Hasjim, dan seterusnya. Kemudian kalau berbicara soal pendidikan..,” ujar Gus Miftah.
Belum selesai Gus Miftah berbicara, Deddy Corbuzier pun menyambung ucapannya.
“Katanya adalah bahwa ada anak mau sekolah, nggak diterima sama sekolahnya udah gitu minta surat sama FPI, akhirnya diterima,” ujar Deddy.
Baca Juga: 2 Kali Beraksi, Pelaku Eksibisionisme ke Istri Isa Bajaj Ngaku Baru Nonton Video Porno
Artikel Rekomendasi