Viral Kekerasan di Pesantren, Seorang Santri Diduga Dipukuli Anak Kiyai, Keluarga Korban Tolak Proses Hukum

- 31 Januari 2021, 15:20 WIB
Iustrasi santri dipukuli anak kyai yang menjadi kekerasan di pesantren.*
Iustrasi santri dipukuli anak kyai yang menjadi kekerasan di pesantren.* /Pixabay/Clker Free Vector Images/
PR PANGANDARAN - Hari ini, Minggu, 31 Januari 2021, pemilik akun yang bernama Affi, @summercooler_ di Twitter tiba-tiba mengingkapkan peristiwa kekerasan yang terjadi di pesantren. Cuitan pertama dalam utas (thread) tersebut ia unggah pada sekitar pukul 10.00 WIB.
 
Awalnya ia menulis mengenai hal kekerasan di lingkungan pesantren, "Ayo mondok ayo mondok tapi santri nya dijotosi anak Kyai sampe babak belur tapi menolak ditindak oleh pihak berwajib," begitu ia tulis di cuitan pertamanya.
 
Ia pun lanjut pada cerita dan kronologi kejadian kekerasan tersebut. Hal ini terjadi pada tanggal 30 Januari sore kemarin di pesantren dekat rumahnya, saat ia menemui seorang santri diduga dipukuli anak kyai.
 
"Kejadiannya kemarin sore (30/01/2021) di pesantren dekat rumah ibu saya. Kejadian anak santri dipukuli oleh salah satu anak Kyai sudah bukan pertama kali dengar beritanya," ujarnya.
 
 
Dalam cuitan pertamanya, ia menyertakan foto seorang anak dengan darah mengalir di sekitar wajahnya. Menurut akun tersebut hal ini disebabkan oleh pecahan kaca.
 
"Keterangan dari saksi: si anak santri tidur, kemudian dipukul, pelaku mecah kaca dan serpihannya kena muka si korban," ujar si pemilik akun.
 
Ia pun melanjtkan dalam cuitan yang sama, "Lalu korban lari ke masjid, alasan dipukul sebegitu kejamnya alasannya tidak sholat di masjid".
 
 
Hal yang mengejutkan, pemilik akun @summercooler_ ini mengatakan bahwa pelaku sendiri merupakan salah satu kerabat dekatnya.
 
Ia berani mengungkapkan hal ini karena tidak tega dengan sang korban dan tidak terima atas ketidak adilan tersebut.
 
Ia pun menghimpun keterangan dari saksi. Teman-teman korban tidak ada yang berani angkat bicara, sedangkan menurut kakak ipar pelaku, korban hanya terkena kaca, tidak dipukul.
 
"Keterangan dari kakak iparnya pelaku (ya Allah ini sepupu aku sendiri) (emoji sedih dan hati patah) katanya hanya kena kaca, ngga dipukul," tulisnya.
 
 
Dalam utas ini pun dijelaskan jika orang tua korban belum mengetahui perihal tersebut karena kaka korban yang juga santri di sana menutupi kasus ini, bahkan menolak kasusnya ditindaklanjuti.
 
Akan tetapi, Affi pemilik akun onu mengaku sudah melaporkan kasus ini ke KPAI. Ia pun melakukan klarifikasi kepada orang tua korban, yang kebetulan ia kenal juga.
 
"Hari ini saya klarifikasi menanyakan ke ortu si korban (kebetulan kenal karena mba ini dulu juga santri sini, yang mengasuh saya saat kecil)."
 
Hasilnya, belum ada laporan ke orang tua korban dan kakak korban sendiri konfirmasi kepada Affi bahwa ia sudah melapor pada orang tua dan tidak perlu diperpanjang.
 
 
Ia pun mengatakan bahwa selain pada KPAI, ia pun melapor pada jaringan Gusdurian mengenai masalah ini.
 
"Oiya saya juga sudah melaporkan ke jaringan Gusdurian di wilayah pesantren ini. Matur suwun arahannya Pak @PSambadha kemana saya harus menghubungi," ujarnya.
 
Ia mengaku pesantren tempat kejadian adalah sebuah pesantren besar dan dihormati.
 
"Yang punya pesantren orang besar, sayapun sungguh menghormati beliau sebagai seorang Kyai dan Pakdhe saya sendiri. Tapi, ini sudah berkali-kali saya dengar. Yang katanya sudah selesai tapi berulang," ujarnya.
 
 
Dengan melaporkan hal ini ke dua pihak di atas dan media sosial, Affi mengaku siap menerima konsekuensi apapun nantinya. Ia pun meminta pada para netizen agar kasus ini dikawal.
 
"Doakan mudah-mudahan bisa dikawal, mudah-mudahan dibantu. Mudah-mudahan tidak semua pesantren seperti ini," tulisnya mengakhiri utas.
 
Cuitan ini sendiri sudah direetweet lebih dari 2,6 ribu kali dan disukai oleh enam ribu kali saar artikel ini ditulis.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x