Bantah KRI Nanggala 402 Kelebihan Muatan, TNI AL: Pengamat Itu Belum Pernah Mengawaki Kapal Selam!

- 27 April 2021, 15:25 WIB
TNI AL membantah KRI Nanggala 402 kelebihan muatan hingga terjadi tragedi tenggelam, karena pengamat itu belum pernah mengawaki kapal selam.*
TNI AL membantah KRI Nanggala 402 kelebihan muatan hingga terjadi tragedi tenggelam, karena pengamat itu belum pernah mengawaki kapal selam.* /Instagram.com/@infokomando

PR PANGANDARAN - Tragedi KRI Nanggala 402 masih menuai kritik dari beberapa pihak seperti pengamat dan lainnya, terutama terkait jumlah awak di dalamnya. Kapal selam tersebut didesain untuk 33 orang, padahal saat tenggelam membawa 53 personel, seolah adanya kelebihan muatan.

Untuk itu, Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali membantah tudingan kelebihan muatan dari pendapat para pengamat terhadap KRI Nanggala 402 tersebut.

“Kapal selam (KRI Nanggala 402) ini disebut kelebihan muatan oleh pengamat, sama sekali tidak benar dan tidak berdasar. Mungkin pengamat itu belum pernah mengawaki kapal selam,” ujarnya saat jumpa pers di Mabesal, Jakarta Timur, 27 April 2021.

Baca Juga: Mutasi Covid-19 dari India Diperiksa oleh Kemenkes, Hasil Keluar Jumat Depan

Dia menjelaskan, berbagai operasi yang dilakukan TNI AL itu biasanya mengangkut 50 personel, bahkan hingga 57 orang saat penyusupan membawahi satu regu berisi tujuh orang.

“Sedangkan saat kejadian tenggelam KRI Nanggala 402 mengangkut 53 orang,” tegas Ali.

Ali menambahkan, saat kejadian tersebut, KRI Nanggala 402 hanya membawa tiga torpedo, sedangkan kapal selam buatan Jerman ini bisa sampai delapan torpedo.

Dia menegaskan, bagi pendapat para pengamat terkait KRI Nanggala-402 yang lebih muatan tersebut tidak mendasar, dan belum memiliki pengalaman.

Baca Juga: Diklaim Peringatan Akhir Zaman, Viral Video Detik-detik Munculnya Pusaran Arus Air di Alor NTT, Benarkah?

“Ini kami berlayar bertahun-tahun tidak pernah ada masalah,” tegas Ali.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara News, terkait pernyataan tersebut, angka 33 personel tersebut hanyalah jumlah tempat tidur KRI Nanggala 402.

“Dibuat di Jerman memang 33 tempat tidur, sedangkan jenis kapal selam 209 ada berbagai jenis. Untuk KRI Nanggala-402 tenggelam dengan mengangkut 53 awak. Mereka juga terbagi tiga shift, oleh karena itu jumlah tempat tidurnya ada 33, jadi bukan lebihan muatan,” pungkasnya.***


Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x