"Bagi saya, kita rival dalam bentuk kompetisi, apakah rival dalam kompetisi harus jadi lawan?" ujarnya.
Menhan Prabowo Subianto lantas menguraikan suatu perumpamaan dalam permasalahannya dengan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Ucapkan Maaf Lahir Bathin, Prabowo Subianto Ditanya Netizen Soal Komentar Insiden Palestina
"Coba kita ingat saat kita di sekolah, kita menang ada kalah dalam tim sepak bola, atau adu lari, ada menang ada kalah, tapi apakah kita gebuk-gebukan (pukul-pukulan)? Ya itu adalah IQ sangat rendah menurut saya," jelasnya.
Ditambah, Menhan Prabowo Subianto dan Presiden memiliki tujuan yang sama yakni untuk mengabdikan diri demi Indonesia.
"Jadi 1, beliau ingin jadi presiden, gue ingin jadi presiden, dia mau jadi presiden untuk apa? untuk mengabdi, untuk berbakti untuk Indonesia kan? Saya juga begitu. Saya juga mau berbakti untuk Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Semua Terkejut, Munarman Dikabarkan Bebas Usai Dikunjungi Prabowo, Ini Faktanya
Alhasil, Menhan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi memilih sama-sama untuk bersatu demi Indonesia.
"Kalau mau sama-sama mengabdi untuk Indonesia, kok harus melawan, setelah selesai, dua-duanya kerja sama untuk mengabdi untuk merah putih, jadi saya belajar untuk negara," sambungnya.
Menhan Prabowo Subianto dan Deddy Corbuzier pun mengakui kebesaran hati Presiden Jokowi saat menggandeng dirinya demi Indonesia.
Artikel Rekomendasi