dr. Lois Sebut Pasien Covid-19 Meninggal Karena Obat, dr.Tirta: Tingkat Kesembuhan 80-90 Persen Kalau...

- 13 Juli 2021, 11:56 WIB
dr. Tirta menjawab ocehan dr. Lois yang sebut pasien Covid-19 meninggal karena interaksi obat, begini penjelasannya.
dr. Tirta menjawab ocehan dr. Lois yang sebut pasien Covid-19 meninggal karena interaksi obat, begini penjelasannya. /Instagram/@dr. Tirta

PR PANGANDARAN - Tirta Mandiri Hudhi alias dr. Tirta merasa gemas kepada netizen yang termakan omongan dr. Lois yang menyatakan pasien Covid-19 meninggal dunia karena interaksi obat.

Menurut dr. Tirta, pernyataan dr. Lois justru salah besar karena obat yang diberikan untuk pasien Covid-19 adalah untuk mengurangi gejala.

Pernyataan dr. Tirta yang memberi penjelasan dr. Lois yang sebut pasien Covid-19 meninggal karena obat, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Live IG @dr.tirta pada Selasa, 13 Juli 2021.

Baca Juga: Lirik Lagu Nadin Amizah – Bertaut, Populer di TikTok

Menurut dr. Tirta, pasien Covid-19 banyak meninggal dunia bukan karena interaksi obat seperti yang disampaikan dr. Lois, melainkan karena hal ini.

"Masalah yang terjadi di Indonesia, SDM terbatas, Faskes terbatas, pasiennya banyak antre akhirnya nggak tertangani, makannya banyak orang meninggal karena antre IGD atau saat Isoman, itu yang menjadi kekhawatiran kita," ujarnya.

Sementara itu, dr. Lois justru mengatakan bahwa pasien Covid-19 meninggal dunia karena obat yang diberikan.

Baca Juga: Perbedaan Pendapat dr.Lois Dibungkam, dr. Tirta Tegas Membantah: Hoaks Itu Nggak Wajar dan Berbahaya Bro!

Padahal hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk menyembuhkan Covid-19. Obat yang diberikan hanya untuk menangani gejala yang dirasakan.

Oleh karenanya, pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan tidak diberikan obat, atau hanya paracetamol.

"Interaksi obat apa lagi? Pasien Covid itu ada namanya tanpa gejala, tanpa gejala itu ngapain dikasih obat? Sembuh dia dengan sendirinya.

"Gejala ringan, cuma makan bergizi. Orang cuma gejala ringan, paling cuma dikasih paracetamol," ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Adek Berjilbab Ungu dan Balasannya, Lagu Romantis yang Viral di Media Sosial

Sementara gejala sedang, dokter akan memberikan antibiotik dosis tinggi.

"Gejala sedang, antibiotik 1 yang dosis tinggi harus dengan pengawasan dokter. Dia bilang double dosis, opo double dosis? Dosisnya sama!" lanjutnya.

Sementara untuk gejala berat, pasien akan diberikan beberapa hal ini dengan tingkat kesembuhan 80-90%.

"Gejala berat, baru dikasih anti peradangan dan antiviral, kalau kepepet anti plasma konvalesen, dan tingkat kesembuhan Covid itu 80-90%, puas!" sambungnya.

Baca Juga: Piala Dunia Catur 2021, Dua Pecatur Putri Indonesia Menang di Hari Pertama

Sementara banyak pasien meninggal saat ini, dr. Tirta menyebutkan bahwa hal itu dikarenakan pasien tidak sempat ditangani.

"Kenapa kok pada meninggal di Isoman? Karena nggak dapat ruangan, yang menyebabkan banyak pasien Covid meninggal karena nggak sempat ditangani karena nggak dapat ruangan," tegasnya.

Sebab, dr. Tirta mengatakan bahwa pasien Covid-19 bisa sembuh hingga 90% apabila mereka mendapatkan penanganan.

"Kalau ditangani ya bisa sembuh, paham? Dulu, pasien Covid cepet sembuh 90% karena pasien Covid gitu-gitu aja jumlahnya, sekarang mbludak, nggak tertangani, makannya banyak yang meninggal di Isoman karena nggak ada yang ngontrol, kalau ada yang ngontrol sembuh, tingkat kesembuhan pasien Covid itu tinggi. Tinggi kalau ditangani," pungkasnya. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x