Didi Mahardika Sebut Soekarno Meninggal Bukan karena Sakit Tetapi Dibunuh di Wisma Yasoo, Benarkah?

- 2 Oktober 2021, 06:40 WIB
Ir Soekarno saat menyampaikan pidato mengenalkan Pancasila di hadapan pimpinan negara seluruh dunia dalam sidang PBB 30 September 1960/ Tangkap layar/
Ir Soekarno saat menyampaikan pidato mengenalkan Pancasila di hadapan pimpinan negara seluruh dunia dalam sidang PBB 30 September 1960/ Tangkap layar/ /YouTube Sukabumi infokowasitv

PR PANGANDARAN - Cucu mantan presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Didi Mahardika mengungkapkan hal mengejutkan soal sejarah wafatnya Soekarno, sang proklamator.

Pasalnya, Didi Mahardika mengungkapkan bahwa meninggalnya Soekarno bukan karena sakit, melainkan dibunuh di Wisma Yasoo.

Diketahui, sejarah dalam pelajaran yang diajarkan menyebutkan bahwa Soekarno wafat lantaran sakit.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Andin Bertemu Irvan di Makam Mama Sofia, hingga Semuanya Terungkap?

Namun, cucu presiden RI pertama justru mengatakan hal yang tak pernah sekalipun disebutkan dalam buku sejarah.

Pernyataan mengejutkan soal sejarah meninggalnya Soekarno tersebut diungkapkan Didi Mahardika yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari YouTube V Entertainment.id pada Kamis, 30 September 2021.

Nandatanya awalnya menanyakan soal lagu TRAH - Untuk Indonesia Raya yang diciptakan Didi Mahardika, termasuk soal lokasi.

Baca Juga: Hasil QF Sudirman Cup 2021: Tak Terkalahkan, Greysia Polii-Apriyani Rahayu Buat Indonesia 'Bernafas' Lagi

"Ada cerita apa di balik video musik TRAH, terus kenapa di tempat ikonik seperti di rumah Cilandak ini, ada apa dengan Rumah Cilandak, Bundaran HI, GBK, dan Museum Satriamandala? Museum Satriamandala atau Wisma Yasoo, Mas?" tanya Nandatanya kepada Didi Mahardika.

Sebelum membiarkan Didi Mahardika menjawab, Nandatanya lantas menguraikan tanggapan soal momen yang diketahuinya saat membahas Wisma Yasoo.

"Mulai gue datang di Satriamandala atau yang disebut Wisma Yasoo, itu adalah tempat peristirahatan terakhir Bung Karno yang seolah-olah kayak diasingkan dan tidak diberikan kesempatan untuk membela dirinya di persidangan, seperti diasingkan," lanjutnya.

Baca Juga: QF Sudirman Cup 2021: Ginting Gagal Runtuhkan Wakil Malaysia, Indonesia Kembali Tertinggal

Didi Mahardika sontak bereaksi dan memberikan pernyataan mengejutkan bahwa kakeknya tersebut dibunuh di sana.

"Aku tambahin dikit, Mas. Tidak hanya diasingkan tapi di situlah bapak kita, Bapak Bangsa, Bapak Proklamator kita, yang memperjuangkan kita semua, dibunuh di situ, dibunuh, iya, harus banyak yang tahu," tegas Didi Mahardika.

Terkejut mendengar hal itu, Nandatanya lantas menanyakan keyakinannya akan apa yang diucapkannya tersebut.

Baca Juga: Ernest Prakasa Pamer Foto Dono Warkop Dikepung Tentara Orde Baru, Sebut Komedian 'Bentuk Perlawan'

"Pasti. Apa perlu gua ulang lagi?" tegas Didi Mahardika.

Bahkan, Didi Mahardika pun mempersilakan untuk menanyakannya langsung kepada ahli sejarah yang mampu menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Kalau mau ada yang bertanya,mungkin bisa ditanyakan ke ahli sejarah. dan ahli sejarah yang bisa menceritakan apa adanya," tandas Didi Mahardika.

Baca Juga: QF Sudirman Cup 2021: Dramatis! Gregoria Mariska Samakan Kedudukan Indonesia dengan Malaysia

Didi Mahardika bahkan juga menyebutkan bahwa Wisma Yasoo sengaja diubah namanya menjadi Museum Satriamandala guna menutupi keberadaan tempat terakhir Soekarno. ***

Editor: Imas Solihah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x