Waspada, Varian BA.2 Mulai Merebak, Tercatat Sudah Ditemukan 252 Varian di Indonesia

- 1 Maret 2022, 19:43 WIB
Ilustrasi  varian Omicron / Pixabay /Alexandra_Koch
Ilustrasi varian Omicron / Pixabay /Alexandra_Koch /

PANGANDARAN TALK – Kementerian Kesehatan RI mendeteksi sekitar 252 kasus BA.2 yang merupakan varian mutasi COVID-19 dari Omicron.

Hal itu berdasarkan pengamatan jumlah kasus hingga Februari 2022.

"Terkait varian BA.2 sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah bisa deteksi itu sekitar 252 varian," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers secara virtual di Jakarta, Selasa 1 Maret 2022.

Baca Juga: Gelombang COVID-19 Kali Ini Diprediksi Turun Pekan Depan, Begini Penjelasannya

Dikatakan, varian BA.2 ini berkarakter lebih cepat menular dan juga meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. Namun varian BA.2 dapat dipastikan belum mendominasi di Indonesia.

"Dari pola yang ada hingga saat ini memang tak hanya di Indonesia, tapi di dunia 90 persen itu Omicron didominasi BA.1," kata Nadia, seperti dikutip PANGANDARAN TALK dari Antara.

Baca Juga: Tiba-tiba Presiden Jokowi Kurangi Penonton MotoGP Mandalika Jadi 60 Ribu Orang, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebelumnya Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa varian Omicron (B.1.1.529) memiliki sejumlah bentuk, di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

"Angka rata-rata BA.2 dunia mencapai 21,09 persen dari semua Omicron. Jadi, satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2," katanya.

Namun, terdapat sejumlah negara dengan varian BA.2 yang dominan atau lebih dari 50 persen kasus.

Diantaranya Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal, dan Pakistan.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebelumnya melaporkan bahwa prevalensi tertinggi BA.2 di antara keseluruhan terjadi di daerah WHO Asia Tenggara mencapai 44,7 persen.

Nadia mengatakan, dampak dari varian BA.2 sampai saat ini masih terus dipelajari.

Menurutnya, Indonesia perlu waspada dan mengambil langkah antisipasi yang tepat, jangan sampai penyebaran BA.2 meningkat.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah