Dokter Dikabarkan Sogok Keluarga Pasien 15 Juta agar Jenazah Dijadikan Korban Covid-19, Cek Faktanya

- 4 Juni 2020, 12:47 WIB
ILUSTRASI-PETUGAS medis mengangkat peti jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 dari kendaraan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin 11 Mei 2020.*
ILUSTRASI-PETUGAS medis mengangkat peti jenazah Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 dari kendaraan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin 11 Mei 2020.* /BASRI MARZUKI/ANTARA/

"Ya Allah apakah berita ini benar. Alhamdulillah, akhirnya terbongkar juga BISNIS mereka. Kejadian tadi siang di manado Rumah sakit Pancaran kasih, pasien org wonasa yg sakit jantung dan meninggal Dunia, dan Dokter menyogok Keluarga Almarhum dengan uang pecahan 50 ribu yg tergulung rapi agar korban di jadikan korban Covid. Keluarga korban tdk setuju dan jenasah di ambil secara paksa. TERBONGKARLAH BISNIS MEREKA, CORONA ADALAH PERDAGANGAN," tulis Alifah Nisa.

Baca Juga: Aksi Protes George Floyd Meletus saat Ancaman Covid-19, Ahli: Bisa Berujung Ledakan Pasien Positif

Unggahan Alifah Nisa telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali dan dikomentari lebih dari 4 ribu kali.

Setelah lebih lanjut, kabar dokter menyogok keluarga pasien meninggal agar dijadikan korban Covid-19 tidak benar salah dan masuk kategori disinformasi.

Berdasarkan penelusuran tim cek fakta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com, video yang diunggah Alifah Nisa adalah hoaks atau palsu.

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Terperosok Turun Kelas karena Tiongkok, Dulu VVIP Kini Jadi Ekonomi, Cek Faktanya

Hal ini lantaran menurut Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Pancaran, dr Frangky Kambey mengatakan isu menawarkan uang sogok kepada keluarga pasien tidak benar.

Faktanya, ia mengatakan bahwa apabila ada pasien Covid-19 yang meninggal, biasanya pihak RS memberikan insentif kepada yang memandikan, mengkafani, dan mensalatkan jenazah sebesar Rp 200 ribu per orang.

Mengingat bahwa mereka menanggung risiko yang besar dalam hal tertular, kata dr Frangky, maka juga harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level 3.

Baca Juga: Rahasia Terdalam Tiongkok, dari 10 Juta Warga Tes Covid-19 Selama 2 Minggu, Hanya 300 Orang Positif

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x