Bukan Sembarang Hiburan, Ini Makna dan sejarah di Balik Lomba Panjat Pinang di Setiap HUT RI 17 Agustusan

- 17 Agustus 2022, 13:38 WIB
Ilustrasi lomba panjat pinang.
Ilustrasi lomba panjat pinang. /Pixabay/anassueb/

PANGANDARAN TALK - Rupanya sudah tertanam di benak setiap orang, ketika mendengar kata 'panjat pinang' sudah diidentikkan dengan HUT Kemerdekaan RI atau perayaan 17 Agustusan.

Faktanya memang demikian, lomba panjat pinang sepertinya sudah menjadi tuntutan bagi masyarakat di setiap daerah di Nusantara sebagai pesta rakyat dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.

Namun, apa dan bagaimana sebenarnya lomba panjat pinang itu jika dilihat dari sejarah maupun makna filosofinya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Pilihan Yang Terbaik' Versi Korea Milik Ziva Magnolya, Cover oleh Yuri

Panjat Pinang adalah lomba yang diikuti beberapa orang secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan hadiah dengan memanjat pohon pinang atau batang pohon semacamnya yang menjulang ke atas.

Beragam hadiah menarik tersebut ditempatkan di puncak batang pohon pinang yang sudah dilumiri pelicin seperti oli, lilin, dan semacamnya.

Lomba tersebut sudah sedemikian mentradisi sebagai obyek hiburan masyarakat dalam memeriahkan pesta rakyat pada saat HUT Kemerdekaan RI.

Baca Juga: Lirik Lagu BENDERA - Band Cokelat, Penyemangat HUT RI ke 77 'Merah Putih Teruslah Berkibar'

Sejarah Lomba Panjat Pinang

Meski kini lomba tersebut dilaksanakan sebagai hiburan, tetapi sesungguhnya panjat pinang mempunyai sejarah yang kelam terkait harga diri Bangsa Indonesia di mata penjajah Belanda.

Dulu ketika Indonesia belum merdeka dan masih di bawah kekuasaan kolonial Belanda, panjat pinang diadakan oleh orang Belanda ketika mereka mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan acara lainnya.

Sedangkan peserta lomba ini adalah warga pribumi yang akan berjibaku memanjat sampai ke puncak hanya sekedar menggapai hadiah berupa bahan pokok seperti beras dan pakaian.

Baca Juga: Lirik Lagu KLEBUS - Terbaru dari Denny Caknan 'Nyatane tresno dibales matur nuwun'

Orang Belanda yang menonton akan tertawa terbahak-bahak ketika ada peserta yang terpeleset jatuh.

Artinya, panjat pinang hanya sekedar bahan lelucon, tertawaan serta simbol pemisah harkat martabat Bangsa Indonesia di mata penjajah Belanda.

Maka tak heran jika banyak pihak yang berpendapat agar lomba panjat pinang untuk dihapuskan lantaran menguak masa kelam bangsa ini.

Baca Juga: Lirik KENANGLAH CINTA KITA - Lagu Terbaru dari Judika

Namun tidak sedikit pula yang tidak setuju dengan pendapat tersebut, di mana nilai atau makna dari lomba panjat pinang kini sudah bergeser menjadi sebuah hiburan atau simbol pemicu semangat bagi masyarakat untuk mencapai cita-cita yang luhur dalam kehidupan.

Di Tiongkok, lomba panjat pinang ternyata sudah muncul sejak Dinasti Ming dan sangat populer di daerah Fujian, Guangdong, sampai Taiwan, yang biasa digelar masyarakat Tionghoa dalam perayaan Festival Hantu.

Sempat terhenti di masa Dinasti Qing karena lomba ini sempat memakan korban jiwa, tetapi dilanjutkan lagi ketika Taiwan berada di bawah pendudukan Jepang.***

Editor: Atep Abdilah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x