PR PANGANDARAN - Misteri kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo sudah terungkap, tim penyidik Direktorat Reserse Polda Metro Jaya memastikan Yodi tewas lantaran bunuh diri.
Sebelumnya, penyidikan panjang selama 2 pekan menimbulkan banyak dugaan dari pihak penyidik, mulai dari keterlibatan orang ketiga hingga dibunuh rekan kerja.
Namun, berdasarkan hasil laboratorium forensik, sidik jari di pisau dan bukti CCTV pembelian pisau, Yodi sudah dipastikan meninggal lantaran bunuh diri.
Baca Juga: Bongkar Kedok Korupsi di Jajaran Pejabat Tinggi, PNS Ini Dimutasi hingga 56 Kali dalam 26 Tahun
Kendati demikian, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus justru menyebut bahwa kasus kematian Yodi kemungkinan besar bisa dibuka lagi.
Hal itu berlaku jika pihak kepolisian menemukan bukti baru atau novum.
"Pihak penyidik (kemungkinan) masih membuka. Silahkan saja kalau memang ada fakta-fakta baru atau ada novum baru lagi yang bisa disajikan," ujar Yusri kepada wartawan seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari rri.co.id , Kamis 30 Juli 2020.
Baca Juga: Serangan Teroris di Malam Iduladha, 17 Oang Tewas Mengenaskan Akibat Bom di Afghanistan
Yusri menegaskan kesimpulan motif bunuh diri dalam kasus kematian Yodi itu sudah sesuai dengan fakta-fakta penyelidikan yang merujuk dari bukti dan keterangan saksi ahli.
Menurutnya pernyataan tersebut sekaligus untuk menjawab semua keraguan, baik dari pihak keluarga atau masyarakat tentang kematian Yodi.
Artikel Rekomendasi