Mengenang 1 Tahun Wafatnya B.J Habibie, Intip 8 Untaian Kata 'Cinta dan Rindu' untuk sang Istri

- 11 September 2020, 17:24 WIB
BJ Habibie dan Ainun Habibie berbicara kepada publik usai menjenguk Soeharto di RSPP, Jakarta, 15 Januari 2008.*/ANTARA
BJ Habibie dan Ainun Habibie berbicara kepada publik usai menjenguk Soeharto di RSPP, Jakarta, 15 Januari 2008.*/ANTARA /

Baca Juga: Gagal Daftar Kartu Prakerja 3 Kali? Ini Link Unduh Surat Pernyataan, Segera Isi dan Kirim Kembali!

Pada sisi lain, B.J. Habibie adalah seorang lelaki pecinta. Ia begitu mencintai Ainun, istrinya. Berikut beberapa ungkapan B.J. Habibie mengenang Ainun dalam bukunya Habibie dan Ainun (2010).

1.“Sejak Ainun berpindah ke alam Barzah, pada setiap dimensi ruang dan waktu, saya merasa Ainun tetap ada di dekat saya .... wajah Ainun, seperti sudah melekat di setiap sudut mata saya...”

2.“…dalam penghayatan saya, kehadiran Ainun yang mendampingi saya selama 48 tahun 10 hari, telah menjadi api yang selalu membakar energi semangat dan jiwa saya menjalani hidup ini dan sekaligus air yang sewaktu-waktu menyiram dan meredakan gejolak jiwa saya hingga kembali tenang.”

Baca Juga: Jadi Muslim Sejati, Alice Norin Ucap Syukur Melahirkan Buah Hati, Nama yang Indah Jadi Sorotan

3.“…antara saya dan Ainun adalah dua raga tetapi hanya satu jiwa”.

4. “Malam Takbiran hari Rabu tanggal 7 Maret 1962 itu ternyata menjadi kenangan manis sepanjang masa untuk saya dan Ainun… selama 48 tahun 10 hari berada dalam kehidupan saya...”

5.“…jikalau saya pulang, sering Ainun memandang keluar dari jendela menantikan kedatangan saya walaupun di luar hujan, dingin dan gelap. Setibanya di depan pintu Ainun membukanya dan memandang mata saya dengan senyuman yang selalu saya rindukan. Rasa kedinginan, letih dan lapar hilang terpukau oleh pandangan mata Ainun yang mencerminkan kebahagiaan dan cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi!”

Baca Juga: Jadi Muslim Sejati, Alice Norin Ucap Syukur Melahirkan Buah Hati, Nama yang Indah Jadi Sorotan

6. “Ainun selalu hadir memberikan keseimbangan dan menciptakan harmoni dalam kehidupan keluarga kami, dengan kerendahan hati untuk memberi suaminya selalu berjalan di depan, seperti ungkapannya: “the big you and the small I”, lebih dari itu, dalam pribadi Ainun yang selalu memancarkan keteduhan, ketulusan, kesenduan, dengan “mata yang indah” memukau, jadi penuntun biduk rumah tangga kami bagaikan sebuah lagu yang nada, ritme dan syairnya, sudah diorkestra sedemikian rupa sehingga selalu harmonis.”

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram @bpptkg Pikiran Rakyat Buku Habibi&Ainun (2010)


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah