Pasutri Tega Bunuh Anaknya Sendiri Gegara Kesulitan Belajar Online, Mayatnya Digendong Pakai Motor

- 15 September 2020, 15:33 WIB
Ilustrasi kekerasan anak. */NET
Ilustrasi kekerasan anak. */NET /

PR PANGANDARAN – Semenjak virus corona mewabah di Tanah Air, pembatasan aktivitas di luar rumah terus dilakukan.

Tidak hanya berdampak pada sektor perekonomian, corona juga berpengaruh pada sistem pendidikan.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini pemerintah masih belum memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Gaduh 'Ospek Online' Senior Bentak-bentak Maba, Rektor Unesa Gercep Keluarkan Pernyataan Resmi

Imbasnya, kegiatan penyampaian materi masih dilakukan secara daring dengan bimbingan orang tua.

Tidak sedikit orang tua mengaku kesulitan dalam mengajari anaknya belajar online.

Tak jarang juga orang tua yang mengeluh dan merasa kesal karena sang anak tidak mau belajar hingga berujung kepada kekerasan.

Baca Juga: Berikut Rentetan Epidemi yang Pernah Singgah ke Indonesia Sejak Zaman Hindia Belanda

Sebut saja Kesya Safiyah, seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), mendapatkan perlakuan sadis dari kedua orang tuanya karena tidak mau belajar online.

Pasutri berinisal IS (27) dan LH (26) tega membunuh satu anaknya yang terlahir kembar hanya karena kesal kepada korban tidak mau belajar secara online di rumah.

Korban yang berusia delapan tahun itu dianiaya hingga tewas di Kelurahan Benhil Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat.

Baca Juga: Siapa Sangka, Setelah 25 Tahun Berjaya, Kini Bisnis Dunia Pendidikan Jatuh ke Jurang Krisis

Karena panik, pasutri tersebut kemudian memboyong jenazah satu anak kembar bernama Kesya Safiyah dari rumah kontrakan untuk dimakamkan di TPU Kampung Gunung Kendeng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijahu, Kabupaten Lebak, Banten.

“Dibawa pakai motor (dari Jakarta) di bawa ke Cijahu Lebak areal makam ada makam neneknya,” kata Kasatreskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma.

David menyatakan pelaku membawa anak kandung lainnya yang merupakan kembaran korban. Mereka berkendara dengan boncengan berempat.

Baca Juga: Geram Video Ospek 'Panitia Bentak Peserta' Disebar, Maba UNESA: Lihat Penuh Salut, Separuh Tersulut

“Korban itu anak ketiga, dibawa berikut anak kembar satunya bonceng empat sama mayat satu digendong,” tutur David sebagaimana dilansir RRI.

Berdasarkan keterangan polisi, aksi sadis pelaku terbongkar dari kecurigaan warga di sekeliling kontrakan yang mendapati perilaku aneh dari kedua tersangka.

Kasus tersebut hingga kini masih ditangani oleh kepolisian setempat.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x