Network
PR PANGANDARAN - Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengaku prihatin dengan menrebaknya video syur yang diduga mirip Gisella Anastasia atau Gisel di kalangan anak-anak.
Menurut Arist, terdapat sekitar 3 juta orang yang telah mengakses video asusila itu dan terkonfirmasi 52 persen yang melihat yaitu anak-anak Indonesia.
Arist mengingatkan dampak dari hal ini sangat berbahaya antara lain, merusak psikologis dan masa depan anak Indonesia.
Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Orang yang Makan Kangkung Berisi Lintah Bisa Meninggal, Simak Faktanya
Selain itu, mudahnya anak mengakses video asusila tersebut juga menjadi pemicu maraknya kekerasan seksual yang dilakukan anak.
“Komisi Nasional Perlindungan Anak mengingatkan dan meminta untuk segera menghentikan pembuatan, menyebarluaskan, dan menyimpan tayangan pornografi sekalipun untuk alasan kepentingan pribadi,” ungkap Arist kepada wartawan, Rabu, 11 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari PMJ News.
Menurut Arist, terdapat unsur kesengajaan oleh oknum dalam video yang tersebar itu untuk merekam aktivitas seksualnya, sehingga yang bersangkutan bisa dijerat pasal Pornografi.
Baca Juga: Buku Anti-Trump Laris Manis, Donald Trump Bisa Menyepakati Buku Kepresidenan hingga Rp1,4 Triliun
Diberitakan sebelumnya, melihat adanya unsur kesengajaan membuat dan memproduksi tayangan pornografi, Komisi Nasional Perlindungan Anak mendesak Polda Metro Jaya menjerat pelaku di dalam video asusila atau pornografi tersebut dengan Pasal 45, junto Pasal 27 Ayat (1), junto Pasal 60, junto Pasal 29 UU RI Nomor: 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi dengan ancaman 6 tahun pidana penjara dan/atau denda Rp1 miliar.
Artikel Rekomendasi