Tak Semua Keturunan Nabi Muhammad Bisa Dipanggil ‘Habib’? Begini Sejarah dan Penyebaran di Indonesia

- 18 November 2020, 17:35 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab:*
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab:* /

PR PANGANDARAN – Saat ini panggilan ‘Habib’ bukan menjadi hal asing untuk didengar terlebih setelah kepulangan Rizieq Shihab yang juga mempunyai gelar ‘Habib’.

Beberapa orang mengatakan jika gelar ‘Habib’ ini diberikan pada keturunan Nabi Muhammad, tapi tidak semua keturunan Nabi Muhammad mempunyai gelar ini misalnya Quraish Shihab.

Lalu siapa saja yang pantas untuk mendapat gelar ‘Habib’?

Baca Juga: Bongkar Sifat Asli Putri Donald Trump saat SMA, Teman Ivanka Trump: Dia Ogah Baca Buku Orang Miskin

Melalui kanal YouTube Narasi Newsroom dalam video yang bertajuk ‘Gelar “Habib” Kian Banyak Dipakai, Apa Artinya dan Gimana Sejarahnya?’ yang tayang pada 14 November 2020, dijelaskan secara rinci sejarah panggilan ‘Habib’ dan untuk siapa saja gelar tersebut.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, gelar Habib ditujukan untuk keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur al-Hussein yang menyebar ke seluruh dunia, berikut silsilahnya:

1. Nabi Muhammad SAW

Baca Juga: Mamah Dedeh Terinfeksi Covid-19, Ketua RT: Saya Ditelepon Anaknya Jumat Pagi, Langsung Lapor Satgas

2. Putri Rasulullah, Fatimah RA menikah dengan Ali bin Abi Thalib RA

3. Ali punya dua anak, yaitu Hussein RA dan Hassan RA

4. Dari keturunan Hussein salah satunya lahir Ali Zainal Abidin

5. Muhammad

Baca Juga: Jadi Pria Terseksi Versi Majalah People, Michael B. Jordan: Kalau Saja Nenek Saya Masih Hidup...

6. Ja’far Al Sadiq

7. Ali al-Qaim bin al-Basrah, hijrah dari Madinah ke Basrah, Irak

8. Muhammad

9. Isa

Baca Juga: Produk dari 20 Negara Terindikasi Covid-19, Tiongkok Perketat Produk Impor, Mitra Dagang Frustrasi

10. Ahmad Al Muhajir ila Allah, keturunannya hijrah dari Irak ke Hadramaut, Yaman, lalu menyebar ke seluruh dunia salah satunya Asia Tenggara

Disebutkan, di Pulau Jawa kelompok keturunan Arab biasanya menempati wilayah tertentu, di Jakarta ada Pekojan, di Surakarta ada kawasan Pasar Kliwon, di Surabaya ada Kampung Arab di kawasan Ampel.

Di Indonesia sendiri, keturunan Nabi Muhammad ini dicatat Rabithah Alawiyah yang awalnya bernama Arrabitatoel Alawiyah dan didirikan pada 8 Maret 1928.

Baca Juga: Perang Dunia III Diprediksi Akan Pecah! Berikut Daftar Negara Pemicu yang Awali Ketegangan Sengit

“Apabila seseorang mengatakan. Oh, saya namanya, katakanlah Abdullah bin Ahmad bin ini bin ini, terus menyebutkan nama keluarganya. Di kami akan dilihat. Pas dilihat (misalnya) kok tidak sesuai ini, ada putus (nasab) di tengah. Untuk itu, kami mengatakan, kami tidak bisa mengeluarkan buku nasab itu,” ujar Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen bin Umar bin Smith.

Rabithah Alawiyah mencatat 62 marga keturunan Nabi Muhammad tapi yang terkenal di Indonesia yaitu Assegaf, Alaydrus, Alatas, Shihab/Shahab, dan lain-lain.

Dijelaskan oleh Narasi Newsroom, sebenarnya keturunan Nabi Muhammad mempunyai panggilan yang lebih umum yaitu ‘Sayid’, sedangkan Habib artinya ‘kasih’ atau ‘sayang’ yang berasal dari bahasa Arab.

Baca Juga: Miliki 6 Anak yang Lucu, Angelina Jolie dan Brad Pitt Tetap Bayar Hakim Ratusan Juta untuk Bercerai

“Kalau saya baca literatur-literatur peranan tentang Indo-Eropa, Indo-Tionghoa, Indo-Arab, sebetulnya dulu saya jarang sekali membaca orang ditulis namanya ‘Habib’, paling cuma ‘Sayid’ saja,” ujar M. Quraish Shihab seorang Cendekiawan Muslim.

“Ya (yang dipanggil) Habib sangat jarang, karena syaratnya bahwa dia harus orang alim, di samping keturunan (Nabi Muhammad). Harus orang alim, harus orang yang memberi perhatian pada masyarakat,” lanjutnya.

Biasanya panggilan ‘Habib’ disandangkan pada seseorang yang dicintai sehingga secara umum disandangkan kepada keturunan Nabi Muhammad yang memiliki pengaruh di masyarakat.

Baca Juga: Curhat Soal KTP yang Mengelupas, Foto Ariel Tatum Justru Viral: Kalau Artis Kayaknya Bisa Diulang

“Keturunan al-Hassan (cucu Nabi) panggilannya ‘Syarif’ atau ‘Asraf’. Kalau panggilan dari keturunan al-Hussein (saudara Hassan) dipanggil ‘Sayid’ atau ‘Sadah’,” ujar Habib Zen.

“Para ‘Sayid’ ini, para ‘Sadah’ ini banyak menyebar di tiap negara. Sebagian juga (jadi) ulama di lingkungannya menjadi guru, menjadi orang yang dicintai, menjadi panutan, menjadi tokoh-tokoh dakwah. Nah, ini dipanggil ‘Habib’. Kalau orang biasa tapi keturunan rasul, itu sebenarnya cukup dipanggil ‘Sayid’,” tambahnya.

Meskipun begitu tapi banyak ‘Sayid’ dipanggil ‘Habib’, yang menurutnya itu merupakan panggilan keakraban.

Baca Juga: Sekelompok Orang Berkumpul di Depan Gedung DPR RI dan Ramai-ramai Lemparkan Koin, Ada Apa?

“Karena panggilan ini menjadi panggilan kekeluargaan. Ini, Bib. Ini, Bib. Itu panggilan keakraban,” pungkasnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x