Perang Dunia III Diprediksi Akan Pecah! Berikut Daftar Negara Pemicu yang Awali Ketegangan Sengit

- 18 November 2020, 16:15 WIB
Ilustrasi perang
Ilustrasi perang //Pixabay

PR PANGANDARAN – Kekhawatiran Perang Dunia III dirasakan di penjuru dunia setelah kematian Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara AS.

Kekhawatiran tersebut diperburuk dengan munculnya pandemi Covid-19, kerusuhan yang terjadi karena kebrutalan oknum polisi, serta hubungan yang kurang baik antara beberapa negara.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Express, Perang Dunia III kemungkinan dimulai dengan diawali oleh peperangan beberapa negara berikut:

Baca Juga: Usai 14 Orang Tentara Tewas Gegara ISIS, Kini Iklim Pilpres di Burkina Faso Penuh Gejolak Ketegangan

Amerika Serikat (AS) - Iran

Pada Jumat 3 Januari, AS melakukan serangan udara melanjutkan serangan sebelumnya pada pangkalan di Irak.

Presiden AS Donald Trump setuju untuk melakukan serangan terhadap Jenderal Soleimani dan mengklaim tindakan tersebut dilakukan untuk membuat dunia menjadi yang lebih aman.

“Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani,” ujar pihak Pentagon.

Baca Juga: Hanya Sebar 30 Undangan, Terbongkar 'Dalang' di Balik Kerumunan Massa Pernikahan Putri Habib Rizieq

“Serangan ini ditujukan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan,” lanjutnya.

Serangan tersebut beralasan untuk melindungi rakyat di seluruh penjuru dunia, akan tetapi Iran telah bersumpah untuk membalas dendam yang lebih dari apa yang dilakukan AS.

Iran menganggap serangan tersebut sebagai ‘deklarasi perang’ tapi AS memperingatkan jika Iran berani membalas dendam kepada AS atas pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, mereka akan bertindak lebih kejam.

Baca Juga: Sekelompok Orang Berkumpul di Depan Gedung DPR RI dan Ramai-ramai Lemparkan Koin, Ada Apa?

Seorang jaksa penuntut Iran telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Trump dan telah meminta dukungan Interpol, tapi pihak kepolisian menolak menindaklanjuti surat perintah tersebut.

Iran - Israel

Ketegangan antara Iran dan Israel mengakibatkan perang di Timur Tengah. Iran mendukung kelompok anti-Israel di Gaza, Suriah dan Lebanon, sementara Israel kerap kali menyerang pasukan Iran di seluruh wilayah.

Dulunya, Iran menentang rencana Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang akan membagi Palestina pada 1947 dan mendirikan negara Israel pada 1948.

Baca Juga: Vanessa Angel Serahkan Diri ke Rutan, Sang Mertua Sedih: Anaknya Kasihan Nangis Terus Seharian

Bagi Iran, Israel yang dihuni oleh Yahudi hanya untuk mendapatkan dukungan AS dan bekerja sama dengan mereka dalam memperebutkan kawasan Timur Tengah dan dunia.

AS - Turki

Ketegangan antara AS dan Turki telah meningkat selama setahun terakhir. Hal ini diawali saat AS memberikan perintah kepada Turki untuk membersihkan perbatasan Suriah dari Kurdi.

Namun, setelah semua perintah tersebut dilakukan, AS malah memberikan ancaman terhadap Ankara yang disertai hukuman.

Baca Juga: Kini Hidup Tanpa 'Kebal Hukum', Benarkah Trump Bakal Diseret Kembali dalam Kasus Suap Video Porno?

Akibatnya, hubungan AS dan Turki memburuk dan menimbulkan kekhawatiran akan adanya aksi saling serang, terlebih presiden Erdogan mengatakan jika Turki perlu memiliki sebuah senjata nuklir.

Kashmir

Dalam 10 tahun terakhir, hubungan antara India dan Pakistan telah memburuk dan dapat menyebabkan timbulnya peperangan.

Sejak pemisahan British India pada 1947 lalu dibentuk India dan Pakistan, kedua negara tersebut terlibat dalam sejumlah perang, konflik dan pertikaian militer.

Baca Juga: Daniel Mananta Pilih Pamit dari Indonesian Idol dan Digantikan Boy William, Maia: Kenapa Pilih Dia?

Pada 2019, Perdana Menteri Narendra Modi berusaha mengurangi otonomi Kashmir dan mengubah kebijakan kewarganegaraan di seluruh India.

Langkah-langkah ini telah menyebabkan keresahan di India dan terjadi ketegangan berkepanjangan antara Delhi dan Islamabad.

AS - Korea Utara

Ketegangan yang terjadi antara AS dan Korea Utara terjadi sejak 2017, Trump sebelumnya telah membuka diri dengan menawarkan kerja sama pada Korea Utara tapi negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un tersebut menolaknya.

Baca Juga: Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, AS akan Cabut Dakwaan Narkoba Mantan Kepala Pertahanan Meksiko

Baru-baru ini, Korea Utara dikabarkan akan melakukan uji coba rudal nuklir atau balistik pada akhir tahun, yang memungkinkan membuat AS juga ikut bergerak sebagai perlawanan.

AS - Tiongkok

Hubungan AS dan Tiongkok menjadi sangat tegang dalam beberapa tahun terakhir. Kedua negara tersebut terlibat persaingan dalam perdagangan yang sengit.

Trump telah lama menuduh Tiongkok melakukan praktik perdagangan yang tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual.

Terlebih pada masa pandemi, Trump menuduh jika virus corona berasal dari laboratorium Tiongkok.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Pasien Covid-19 Bisa Mengalami Kerontokan Rambut? Ini Penjelasannya

Sementara Tiongkok menganggap AS sedang berusaha untuk mengekang kebangkitannya sebagai penguasa ekonomi global.

Pada saat yang sama, Tiongkok telah bekerja sama dengan Rusia, sementara AS telah membuat masalah dengan Korea Selatan dan Jepang.

Jika ketegangan meningkat, hal tersebut dapat menyebabkan konfrontasi militer di daerah-daerah seperti Laut Cina Selatan atau Timur.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x