European Super League Kian Memanas, PM Inggris Boris Johnson Pastikan Kompetisi Tak akan Berjalan

- 19 April 2021, 22:10 WIB
European Super League
European Super League /Instagram.com/ @superleagueeuropeaan/

PR PANGANDARAN - Kisruh European Super League yang kian memanas mendapat sorotan khusus dari politikus sekaligus Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson.

Boris Johnson mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya untuk memastikan European Super League tidak berjalan seperti yang saat ini diusulkan.

Tak hanya itu, bahkan Boris Johnson menyebut rencana European Super League tersebut sangat merusak citra sepak bola.

Baca Juga: Lirik Lagu NU'EST - Inside Out dengan Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Perdana Menteri itu mengatakan dia akan bekerja dengan otoritas sepak bola untuk menentang langkah tersebut.

"Saya tidak berpikir itu kabar baik untuk para penggemar, saya tidak berpikir itu kabar baik untuk sepak bola di negara ini," ucap Boris.

Boris Johnson mengatakan enam klub Liga Inggris yang terlibat dalam European Super League harus menjawab seluruh tanya penggemar mereka sebelum memutuskan untuk meluncurkan kompetisi yang memisahkan diri dari UEFA.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Melarang Mudik dan Takbiran, Menag Tegaskan Menjaga Kesehatan Lebih Wajib

Dua belas klub sepak bola terkemuka di Eropa telah setuju untuk mendirikan European Super League, meskipun ada kritik luas terhadap rencana tersebut dari para penggemar, mantan pemain, manajer dan badan pemerintahan.

Dengan adanya European Super League disebut akan merendahkan liga dan kompetisi klub yang ada, dan memiliki dampak yang menghancurkan sepak bola.

"Kami akan membantu sepak bola di setiap level dan membawanya ke tempat yang lebih layak di hadapan dunia," ucap Florentino Perez, presiden Real Madrid serta ketua pertama European Super League.

Baca Juga: Calon Suami Amanda Manopo Diterawang Bakal Seiman, Denny Darko: Tapi Gak Ditunjukkin, Tiba-tiba...

"Sepak bola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari empat miliar penggemar dan tanggung jawab kami sebagai klub besar adalah menanggapi keinginan mereka," tambahnya.

Proyek ini diluncurkan untuk menyaingi format Liga Champions UEFA yang saat ini mendominasi sepak bola Eropa.

Pengumuman itu datang sehari sebelum UEFA dijadwalkan menandatangani rencana untuk turnamen yang diperluas dan direstrukturisasi.

Baca Juga: Ini Sosok Pengganti Jose Mourinho sebagai Pelatih Tottenham Hotspur yang Baru

UEFA, FA dan pihak Liga Inggris telah menyatakan oposisi, mengatakan dalam pernyataan resminya bahwa mereka tetap bersatu untuk menghentikan proyek European Super League.

"Kami berterima kasih kepada klub-klub di negara lain, terutama Prancis. dan klub Jerman, yang menolak untuk mendaftar ini," ungkap renyataannya.

"Kepentingan pribadi beberapa orang yang terus-menerus ini telah berlangsung terlalu lama. Cukup sudah cukup," jelasnya lagi.

Baca Juga: Misteri Nathalie Holscher Menangis Diungkap Madam Rifdha 'Ada Tekanan yang Ditahan Sudah Lama'

Selain itu, federasi sepak bola Inggris, FA, juga telah mengeluarkan pernyataannya, bahkan tak segan akan mengambil tindakan hukum bagi klub yang terlibat.

"Kami tidak akan memberikan izin untuk kompetisi apa pun yang akan merusak sepak bola Inggris, dan akan mengambil tindakan hukum dan atau peraturan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan yang lebih luas dari permainan," jelasnya.

Tindakan, baik sisi yudisial ataupun olahraga, sedang dipertimbangkan oleh otoritas sepak bola untuk menghentikan kompetisi tersebut.

Baca Juga: Bocoran Preman Pensiun 5 Selasa 20 April 2021: Terminal Genting, Bubun Ajak Perang Kang Darman

Ini bisa termasuk upaya larangan klub dan pemain untuk bersaing dari liga domestik, juga dilarang untuk bermain di kompetisi internasional.

Badan pengatur sepak bola dunia FIFA saat ini tengah menyerukan dialog yang tenang dan konstruktif untuk menyelesaikan kisruh ini.

Di mana kompetisi ini dikhawatirkan dapat berkembang menjadi pertarungan hukum yang panjang, kompleks, mahal dan memecah belah antara otoritas sepak bola dan kelompok yang memisahkan diri itu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: News Sky


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x