Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Teluk Tokyo Berubah Jadi Bau dan Tak Layak untuk Perenang Triathlon

- 15 Juli 2021, 18:30 WIB
Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Teluk Tokyo dilaporkan berubah menjadi bau dan tak layak untuk perenang triahlon.
Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Teluk Tokyo dilaporkan berubah menjadi bau dan tak layak untuk perenang triahlon. //Bloomberg/

PR PANGANDARAN - Ajang Olimpiade Tokyo 2020 sudah di depan mata, bahkan dalam waktu kurang dari dua minggu, perenang triathlon akan menyelam ke Teluk Tokyo, meski bagi penduduk setempat menyebutkan Teluk Tokyo berubah menjadi kotor dan bau.

Lebih lanjut, Teluk Tokyo menjadi tempat tidak menarik bagi penduduk yang tinggal di dekat pantai, karena sudah berbulan-bulan upaya untuk membersihkan air, tetapi teluk itu tetap bau, sehingga sangat disayangkan para perenang triathlon akan berlomba Olimpiade Tokyo 2020 di situ.

Singkatnya, berbagai masalah terus muncul menjelang Olimpiade Tokyo 2020 yang harus diatasi Komite Penyelenggara, termasuk Teluk Tokyo yang berubah menjadi bau hingga tak layak menjadi tempat lomba para perenang triathlon.

Baca Juga: Tak Pernah Terinfeksi Covid-19, Hotman Paris Rutin Lakukan 4 Hal Ini Agar Terhindar dari Virus Corona

Lebih lanjut, Teluk Tokyo dikenal karena garis pantainya yang dipenuhi gedung pencakar langit yang berkilau dan Jembatan Pelangi yang ikonik, sehingga "lanskap futuristik" menjadi alasan permintaan kuat dari organisasi olahraga internasional, menurut Komite Penyelenggara Tokyo 2020.

Namun pada Agustus 2019 tes bagian renang Paratriathlon dibatalkan setelah bakteri E. coli ditemukan di air lebih dari dua kali batas yang ditetapkan oleh International Triathlon Union, sekarang disebut World Triathlon.

Seperti yang dikatakan seorang atlet paratriathlon menyebut Teluk Tokyo sebagai tempat yang bau seperti toilet, sehingga pemerintah terus mengambil langkah drastis untuk mencoba memperbaiki citranya yang ternoda.

Baca Juga: Temukan Zat Penyebab Kanker, Johnson & Johnson Tarik 5 Produk Tabir Surya dari Pasaran

Adapun langkah yang diupayakan pemerintah Jepang adalah dengan membuang 22.200 meter kubik pasir ke Teluk Tokyo untuk menciptakan lingkungan bagi organisme yang membantu membersihkan air.

Bahkan, Teluk Tokyo itu dirancang layar poliester tiga lapis untuk melindungi tempat renang Olimpiade Tokyo 2020 dari E. coli.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x