Network
PR PANGANDARAN - Quan Hongchan, atlet China berusia 14 tahun yang sukses menjadi peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, kini kisahnya melebar pada anggota keluarganya, sang ibu, yang sedang alami sakit keras hingga memicu tanggapan haru masyarakat setempat.
Lebih lanjut, bonus yang didapat dari berjuang memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, ternyata digunakan Quan Hongchan untuk pengobatan sang ibu yang sakit, sehingga hal ini memicu tanggapan masyarakat China yang haru.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Quan Hongchan dikenal sebagai atlet termuda di antara delegasi China, tetapi berhasil memukau penonton di seluruh dunia dengan penampilannya yang luar biasa di platform 10 meter putri, termasuk tiga kali penyelaman sempurna-10 dan skor total pemecahan rekor 466,20.
Singkatnya, Quan Hongchan segera menjadi salah satu atlet Olimpiade Tokyo 2020 yang paling banyak dibicarakan di media sosial Tiongkok dan menjadi "kekasih" banyak orang, karena kisah kehidupan pribadinya terungkap, di mana dia menghidupi keluarga berpenghasilan rendah yang terdiri dari tujuh orang.
Quan Hongchan mengatakan ingin "menghasilkan banyak uang" untuk menyembuhkan penyakit ibunya dan mengunjungi taman hiburan, yang belum pernah dia kunjungi.
Kini, upaya Quan Hongchan telah membuahkan hasil dan mimpinya menjadi kenyataan setelah sebuah rumah sakit di kota kelahirannya Zhanjiang, Provinsi Guangdong China Selatan mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan menyediakan berbagai layanan medis untuk ibunya serta kakeknya yang sakit.
Baca Juga: Chef Arnold Tak Setuju Disebut Prank Jenny MCI: Tidak Ada yang Lucu, Tidak Ada yang Ketawa
Bukan hanya pengobatan keluarganya, tiga perusahaan di Zhanjiang akan memberi Quan Hongchan berbagai bonus untuknya, demikian menurut Federasi Industri dan Perdagangan Kota Zhanjiang.
Berlanjut pada beberapa taman hiburan, kebun binatang, dan resor mengatakan mereka akan menawarkan tiket gratis seumur hidup untuk Quan Hongchan dan keluarganya.
Bahkan, seorang pengusaha lokal menawarkan uang tunai 200.000 yuan kepada ayah Quan, tetapi ditolak.
Selama tiga hari terakhir setelah kemenangan Quan, keluarganya telah menerima banyak tamu yang datang untuk memberikan ucapan selamat, banyak yang mengirimkan kotak makanan ringan dan mesin permainan yang disukai Quan.
"Dia pantas mendapatkan semua kemuliaan dan hadiah," kata seorang netizen di Sina Weibo.
Semangat untuk keluarga juara muda, bagaimanapun, tampaknya menjadi terlalu panas setelah beberapa penggemar dan selebritas internet melacak ke rumah desanya yang menyebabkan kekacauan lalu lintas setempat.
Laporan mengklaim beberapa live-streamer bahkan berniat memanjat pohon yang ditanam di rumahnya dan mengambil nangka sebagai suvenir.
Baca Juga: Unik, Impian Anggota aespa Ingin Mengisi Asrama dengan Berbagai Jenis Hewan Peliharaan
Melansir Global Times, seorang penduduk dari desa Quan, juga bermarga Quan, mengatakan bahwa desa itu sekarang ditutup untuk orang luar, termasuk kerabatnya, karena pertemuan besar orang bertentangan dengan peraturan pencegahan dan pengendalian epidemi.
"Meskipun prestasinya patut diakui oleh seluruh masyarakat, bagaimanapun juga, dia adalah seorang remaja yang kemurnian dan kesederhanaannya perlu dilindungi dari pemujaan yang gila-gilaan," kata seorang pengamat media.***
Artikel Rekomendasi