Network
PANGANDARAN TALK - Pada seri perdana moto, Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2022 di Losail International Circuit, Qatar, Minggu 6 Maret 2022, pembalap belia asal Indonesia, Veda Ega Pratama berhasil naik podium di urutan ketiga.
Veda Ega Pratama yang masih berusia 13 tahun itu berhasil menguntit saingannya, Hamad Alsahouti yang finish di posisi kedua, dan pembalap asal Jepang Amon Odaki yang finish di posisi pertama.
Veda Ega Pratama yang merupakan pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) itu tampil cukup cemerlang.
Baca Juga: Apa Perbedaan antara Balapan Moto2 dan Moto3? Simak Penjelasannya di Artikel Ini
Baca Juga: Kejati DKI Jakarta Pergoki Ekspor Gelap 1.835 Karton Minyak Goreng di Pelabuhan Tanjung Priok
Prestasi perdana yang membanggakan dan menjanjikan, Veda berhasil meraih podium ke-3 pada race kedua.
Kini, pembalap belia asal Gunungkidul itu kembali fokus untuk menunjukkan hasil maksimal pada ajang IATC 2022, bersamaan dengan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika International, pada akhir pekan ini, 18-20 Maret.
"Buat saya tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga fokus dan konsentrasi untuk bisa balap dengan baik, tidak melakukan kesalahan dan tampil mengeluarkan semua kemampuan terbaik," kata Veda Ega Pratama, dikutip PangandaranTalk.com dari Antara, Kamis (17/3/2022).
Veda pun menegaskan bahwa dirinya berusaha untuk berkonsentrasi penuh serta tidak ceroboh dan mempelajari setiap sesi yang ia jalani.
Baca Juga: Zonk! Begitu Dicek Barcode Tiket MotoGP yang Dibeli Pria Ini Ternyata Error 404
Tahun ini, AHM menurunkan 4 pembalap belia di ajang IATC 2022, yakni Veda Ega Pratama, Reykat Yusuf Fadillah, Aan Riswanto,dan Muhammad Dyandra Trihardika.
Berhasil menempati posisi ketiga di Srkuit Loasil, menjadi catatan bersejarah bagi dirinya.
Terlebih ajang IACT tersebut merupakan ajang balapan internasional yang pertama kali diikutinya.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Veda Ega berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di depan jutaan pasang mata dari mancanegara.
Baca Juga: Mantan Pembalap Asal Jabar, Tjetjep Heriyana Sumringah Saat Menerima Tiket MotoGP Mandalika dari Ridwan Kamil
Sementara teman Veda, Aan Riswanto berada satu sirkuit dengan pebalap MotoGP dunia merupakan kesempatan yang besar dan menjadi pelajaran positif. Begitupun bagi Muhammad Dyandra Trihardika.
"Bersama pembalap MotoGP itu adalah impian yang tidak semua orang bisa dapatkan. Saya akan memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan ini," kata Dyandra.
Demikian pula dengan pebalap jebolan Astra Honda Racing School, Reykat Yusuf Fadilah, yang akan menerapkan strategi yang dia dapatkan dari program pembinaan usia dini itu.
"Terutama dalam strategi handling motor prototipe semua akan saya serap untuk perkembangan balap saya di kemudian hari," tegas Reykat.***
Artikel Rekomendasi