Jelang Shopee Liga 1, PSSI dan BNPB Teken MoU 'Olahraga Aman Covid-19', Begini Ketentuannya

- 22 September 2020, 20:45 WIB
DIREKTUR Utama PT LIB,  Akhmad Hadian Lukita (kanan) bersama Direktur Operasional, Sudjarno menyampaikan pemaparannya dihadapan wartawan usai Manager's Meeting di Hotel Sheraton, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Senin (21/9/2020). Dalam kegiatan yang dihadiri oleh peserta perwakilan klub tersebut membahas bergulirnya Shopee Liga 1 2020 mulai 1 Oktober.
DIREKTUR Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita (kanan) bersama Direktur Operasional, Sudjarno menyampaikan pemaparannya dihadapan wartawan usai Manager's Meeting di Hotel Sheraton, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Senin (21/9/2020). Dalam kegiatan yang dihadiri oleh peserta perwakilan klub tersebut membahas bergulirnya Shopee Liga 1 2020 mulai 1 Oktober. /Pikiran-Rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

PR PANGANDARAN – Shopee Liga 1 akan kembali dilanjutkan pada awal pekan Oktober 2020 setelah sebelumnya tertunda pada Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.

Sebelumnya pada Kamis 17 September 2020, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) Penyelenggaraan Olahraga yang Aman dari Covid-19.

Dalam MoU itu BNPB meminta kepada PSSI dan pihak penyelenggara Liga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 pada saat pelaksanaan Liga dilanjutkan kembali, salah satunya dengan tidak adanya penonton ke stadion untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Jadi Bandar Narkoba Intelek 'Sumatera-Jawa', Anggota DPRD Palembang dari Partai Golkar Ditangkap

Penerapan protokol kesehatan menjadi fokus utama dilanjutkannya kembali kompetisi sepak bola di Indonesia, khususnya untuk Shopee Liga 1 yang akan digelar pada awal pekan Oktober 2020.

Apabila ada masyarakat yang kedapatan memaksa datang ke stadion, maka klub bisa diganjar dengan hukuman kalah.

Dilansir dari PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AntaraNews, sanksi itu diungkapkan oleh Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar setelah mengikuti Manager Meeting Extraordinary Competition pada 21 September 2020 di Bandung.

Baca Juga: 7 Tips Aman Pakai Toilet Umum saat Covid-19, Salah Satunya Jangan Keringkan Tangan dengan Hand Dryer

Menurutnya meski dalam pertandingan tersebut salah satu klub memenangi pertandingan atas lawannya, mereka bisa diputuskan kalah apabila ditemukan penonton yang tetap nekat datang ke stadion.

“Sekarang bukan dikurangi poin, tapi bisa dianggap kalah. Mudah-mudahan kepada semua Bobotoh sayanglah kepada Persib, kalau sudah tidak pandemi, kita bebas lagi nonton dan tidak masalah,” kata Umuh.

Dalam pertemuan itu, Umuh juga mengatakan bahwa pihak operator kompetisi liga di Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) meminta kepada setiap klub untuk mengarahkan suporternya agar tidak datang ke stadion, karena laga dipastikan digelar tanpa adanya penonton.

Baca Juga: Jerinx SID Siap Hapus Akun IG Demi Penangguhan Penahanan, Jamin Tak Ulangi Posting 'IDI Kacung WHO'

Penonton atau fans dari setiap klub juga tidak boleh membuat kerumunan di luar stadion, hal itu dilakukan untuk mencegah mata rantai penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda akan mengalami penurunan.

“Kalau supporter sayang sama timnya sendiri, harus ikuti aturan. Sudah ada aturannya dari PSSI bahwa pertandingan tidak ada penonton. Kalau memaksakan datang ke stadion, itu tidak boleh,” ujar Umuh.

Begitu pula dengan kegiatan nonton bareng, di masa pandemi Covid-19 ini supporter diminta untuk tidak memancing hal-hal yang membuat kerumunan.

Baca Juga: Ternyata Bumbu Dapur Murah Ini Bisa Ubah Rambut Rontok Jadi Tebal hingga Bervolume, Simak Caranya

“Nonton bareng juga tidak boleh, harus nonton di rumah masing-masing,” ucap Umuh.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x