Gelontorkan Rp 7,2 Triliun untuk Kuota Internet Gratis, Wasekjen FSGI: Target Siswa Belum Semestinya

14 September 2020, 11:10 WIB
Penyerahan bantuan kartu perdana dan kuota internet 3 Indonesia untuk pelajar dan pengajar di 4.000 sekolah di sejumlah daerah di Indonesia. /Antara/HO

PR PANGANDARAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) akan memberikan bantuan kuota internet gratis kepada siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Bantuan besaran kuota internet gratis yang akan diterima dengan besarat berikut, yakni 35 GB untuk siswa, 42 GB untuk guru, dan 50 GB khusus untuk mahasiswa dan dosen. Bantuan Internet gratis tersebut masing masing besaran kuotanya perbulan.

Tujuannya untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring yang dilakukan oleh siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Baca Juga: Cegah Tindakan Separatis Ancam Kedaulatan NKRI, Pesawat CN 235 hingga Heli Tempur TNI Gelar Operasi

Dikutip PikiranRakyat.Pangandaran.com dari laman rri, menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo mengatakan, bahwa dana untuk bantuan kuota internet gratis sebesar Rp7,2 triliun rupiah dipastikan tidak akan digunakan seluruhnya.

“Tidak sampai 50 persen siswa yang memiliki nomor ponsel untuk didaftarkan. Bahkan angka ini bisa saja berkurang setelah nomor ponsel siswa diverfikasi dan divalidasi nantinya,” ucap Heru pada Senin 14 September 2020.

Menurutnya, seharusnya dana itu bisa dimanfaatkan untuk membantu siswa lainnya yang masih mengalami kesulitan selama pembelajaran jarak jauh ini dilaksanakan.

Baca Juga: RI Masuk Peringkat ke-58 dengan Lonjakan Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, Berikut Sebaran Angkanya

Apalagi di beberapa kota di Indonesia masih ada siswa yang tidak mempunyai smartphone ataupun jaringan internet yang masih belum memadai, sehingga hal tersebut masih menjadi kendala untuk siswa melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) telah merilis input nomor ponsel siswa di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Hasilnya per tanggal 11 September 2020 sudah ada sekitar 21,7 juta dari 44 juta nomor ponsel siswa yang terdaftar di Dapodik. Sedangkan ada sekitar 2,8 juta nomor ponsel guru dari 3,3 juta guru di Indonesia.

Baca Juga: Geram Foto Mr P Chris Evans Dihujat Membabi Buta, Fans Bongkar Fakta-fakta Sifatnya Bak Malaikat

Sementara untuk tingkat di perguruan tinggi sudah ada sekitar 2,7 juta nomor ponsel mahasiswa dari 8 juta mahasiswa, serta ada sebanyak 161 ribu nomor ponsel dosen dari 250 ribu dosen yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-DIKTI).

Di kesempatan yang sama, Wakil Sektretaris Jenderal FSGI, Fahriza Marta Tanjung mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa Kemendikbud dan Pemerintah Daerah (Pemda) tidak mempunyai pemetaan yang akurat terhadap kegiatan pembelajaran jarak jauh secara daring yang saat ini masih berlangsung.

“Berapa banyak siswa yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring atau berapa banyak siswa yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara luar jaringan maupun campuran, dan berapa banyak siswa dan guru yang mempunyai handphone atau yang mempunyai jaringan internet secara memadai,” ujar Fahriza.

Baca Juga: 4 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber, Kronologi Lengkap hingga Orang Tua Pelaku Bongkar Kejiwaan Anak

Fahriza menambahkan, bahwa besarnya selisih antara nomor yang sudah terdaftar dengan target jumlah siswa yang akan diberikan bantuan kuota internet gratis menujukkan implementasi pembelajaran jarak jauh yang saat ini dilakukan tidak berlangsung sebagaimana mestinya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler