Kemudian Ali menilai seharusnya bukan Muhamadiyah dan NU yang mundur dari program tersebut.
"Semestinya yang malu dan mengundurkan diri dari program ini yaitu Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation bukan NU Muhammadiyah dan PGRI," tandasnya.
Diketahui, program Organisasi Penggerak (POP) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) banyak menjadi sorotan.
Baca Juga: Kondisi Terkini Amitabh Bachan: Sepi dan Terkurung, Covid-19 Mulai Serang Mentalnya
Bagaimana tidak, program dengan anggaran Rp657 miliar per tahun ini, dinilai banyak persoalan didalamnya.
Salah satu carut-marutya program ini karena banyak beberapa organisasi yang mundur, meninggalkan Kemendikbud.
Beberapa di antaranya adalah, Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Terbaru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) turu mundur dari program ini.***
Artikel Rekomendasi