Potret Matahari yang Luar Biasa: Keriuhan Bintang dan Letusan Permukaan Ditangkap Teleskop Lund 152

5 Juni 2020, 08:21 WIB
PENAMPAKAN Matahari yang menakjubkan diambil dari sebuah taman di Kent.* /Daily Mail/

PR PANGANDARAN - Paul Andrew, seorang dosen fotografi yang berusia 66 tahun berhasil mengambil potret luar biasa citra permukaan matahari dari kebunnya di Kent.

Teleskop Lund 152, adalah alat yang berhasil menangkap potret luar biasa tersebut, diketahui berhasil membuat Andrew merogok kocek dalam-dalam.

Citra matahari yang luar biasa itu, menunjukan permukaan keriuhan bintang kita, yang berjarak lebih dari 92 juta mil jauhnya dari Bumi.

Baca Juga: Pijaki Trending 1 dalam Waktu yang Lama, Netizen Kaget Video Klip 'Kekeyi Bukan Boneka' Dihapus

Seperti diberitakan PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul Seorang Dosen Sukses Abadikan Permukaan Matahari dengan Teknik Plasma Putih Panas, Paul Andrew menggunakan waktu terbaik dalam mengambil gambar matahari.

Waktu terbaik mengambil gambar matahari adalah selama musim panas, ketika matahari sedang tinggi, dan relatif terhalang oleh awan serta tersedia lebih lama.

Serangkaian proyeksi plasma yang keras dan letusan yang keluar dari permukaannya berhasil ditangkap dengan jurang ruang hitam sebagai latar belakang.

Baca Juga: Seorang Mahasiswa Tega Membunuh Keluarganya dengan Busur Panah, Dua Orang Dinyatakan Tewas

"Saya menggunakan (teleskop) sesering mungkin, ketika cuaca cerah. Namun, saya tidak bisa begitu banyak menggunakannya pada musim dingin. Hal itu karena Matahari sangat rendah di langit dan kondisi penglihatan bisa sangat buruk," ucapnya.

"Matahari selalu berubah dan aku tidak pernah tahu apa yang akan kulihat," tambahnya.

Setelah dirinya pensiun sebagai dosen fotografi di Universitas Kent, Andrew ingin menggabungkan minatnya dalam seni dan astronomi.

Baca Juga: Diduga Kena Sindir Raul Lemos 'Patuhi Orang Tua', Netizen Ramai Dukung Aurel dan Azriel Hermansyah

"Saya hanya merasa bangga untuk berpikir bahwa gambar yang banyak diproduksi amatir saat ini jauh lebih unggul daripada yang diambil oleh teleskop terbesar di dunia pada beberapa tahun yang lalu," ujarnya.

Namun, dia mengatakan mengambil foto Matahari penuh dengan kesulitan teknis dan tentu harus mengandalkan sepotong keberuntungan yang besar.

"Tidak seperti banyak objek astronomi, matahari selalu berubah dan Anda tidak pernah tahu apa yang diharapkan dari hari ke hari," katanya.

Baca Juga: Tok! PSBB DKI Jakarta Diperpanjang, Anies Baswedan Sebut Bulan Juni Jadi Masa Transisi

"Ini membuat pencitraan matahari genre yang menarik. Namun, ketika pencitraan dari Inggris selalu ada pertempuran yang sedang berlangsung dengan kondisi atmosfer yang buruk dan bergejolak, yang menurunkan detail terbaik di Matahari," ucap Andrew.

Lebih lanjut, untuk sebagian besar waktu itu bisa sangat frustasi. Namun, pada saat Anda mendapatkan hasil yang bagus, semua frustasi dan kerja Anda tidak akan menjadi sia-sia.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler