Gerhana Matahari Cincin Akan Melintasi 24 Wilayah di Indonesia pada 21 Juni 2020, Catat Lokasinya!

15 Juni 2020, 08:28 WIB
GERHANA matahari cincin.* /dok.BMKG/

PR PANGANDARAN - Fenomena Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada Minggu, 21 Juni 2020 tepat dua pekan setelah terjadinya Gerhana Bulan Penumbra.

Akan tetapi sangat disayangkan, jalur fenomena Gerhana Matahari Cincin pada 2020 ini hanya akan melewati beberapa negara.

Di antaranya Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Sudan, Ethiopia, Eritrea, Yaman, Arab Saudi, Oman, Pakistan, India, Tiongkok, dan terakhir Taiwan.

Baca Juga: Diduga Abai Protokol Covid-19, Dokter Tirta Kepergok di Holywings, Reza Arap: Masker Mah Gimik

Sementara itu, di Indonesia sendiri dikabarkan masih dapat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin.
Namun, hanya sebagian dan itu pun hanya bisa diamati di wilayah Indonesia yang berada paling Utara.

Sebelumnya, potret Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada Sabtu, 6 Juni 2020 lalu tak berhasil diabadikan dengan sempurna akibat cuaca buruk.

Baca Juga: Keluarga Cari Pinjaman Sana-sini, Pasien Isolasi Corona Diminta Bayar Rp 6,7 Juta, Dimana Kemenkes?

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul Gerhana Matahari Cincin Akan Terjadi pada 21 Juni 2020, Berikut Wilayah Indonesia yang Dilintasinya

Seperti diketahui, potret Gerhana Bulan adalah ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi. Sehingga tak semuanya sampai ke Bulan.

Berbeda dengan Gerhana Bulan Penumbra, dimana terjadi saat posisi Bulan, Matahari, dan Bumi tidak percis sejajar.

Baca Juga: Bersujud Mohon Keselamatan pada Virus Corona, Dewi 'Corona Mai' Jadi Sembahan Baru Wanita India

Asia, Australia, Afrika dan Samudra Hindia adalah lokasi pemandangan fenomena itu akan nampak sangat jelas untuk dilihat.

Nampaknya fenomena langit lainnya akan kembali terjadi ada Juni 2020. Bulan Juni adalah salah satu bulan yang banyak disebutkan istimewa, bukan menjadi rahasia lagi karena pada bulan di tengah tahun ini merupakan awal yang ideal untuk musim pengamatan bentangan Bimasakti alias milkyways.

Para astrofotografer maupun penikmat langit malam di seluruh dunia pada tahun-tahun sebelumnya pun kerap berburu Bimasakti pada bulan Juni.

Baca Juga: Bak Hantu Online, Wanita Ini Jual Pakaian Orang Mati dengan Berdandan ala Mayat Hidup

Sepanjang Juni ini, banyak fenomena langit lainnya yang akan terjadi. Mulai dari konjungsi Mars dengan Bulan, Venus terlihat di angkasa, fenomena solstis fase Bulan Perbani awal.

Begitu juga dengan fenomena Gerhana Matahari Cincin yang dapat disaksikan di sejumlah wilayah.

Berikut detil porsi Gerhana Matahari Cincin yang dapat di lihat di Indonesia:

Baca Juga: Kerap Pamer Koleksi Mobil Mewah, Intip Kekayaan Fedrik Adhar, Jaksa Penuntut Kasus Novel Baswedan

1. Aceh sebesar 10 persen dimulai pukul 13.23 WIB
2. Sumatra Utara sebesar 7 persen dimulai pukul 13.47 WIB
3. Riau sebesar 5 persen dimulai pukul 14.01 WIB
4. Sumatra Barat sebesar 3 persen dimulai pukul 14.10 WIB
5. Jambi sebesar 3 persen dimulai pukul 14.20 WIB
6. Bangka Belitung sebesar 3 persen dimulai pukul 14.28 WIB
7. Sumatra Selatan sebesar 1 persen dimulai pukul 14.33 WIB
8. Kalimantan Barat bagian utara sebesar 14 persen dimulai pukul 14.18 WIB
9. Kalimantan Barat bagian selatan sebesar 8 persen dimulai pukul 14.22 WIB
10. Kalimantan Tengah bagian utara sebesar 15 persen dimulai pukul 14.26 WIB
11. Kalimantan Tengah bagian selatan sebesar 8 persen dimulai pukul 14.30 WIB
12. Kalimantan Timur sebesar 15 persen dimulai pukul 15.27 WITA
13. Kalimantan Selatan sebesar 8 persen dimulai pukul 15.30 WITA
14. Kalimantan Utara sebesar 25 persen dimulai pukul 15.16 WITA
15. Nusa Tenggara Timur sebesar 3 persen dimulai pukul 15.57 WITA
16. Sulawesi Barat sebesar 13 persen dimulai pukul 15.34 WITA
17. Sulawesi Selatan sebesar 13 persen dimulai pukul 15.36 WITA
18. Sulawesi Tenggara sebesar 13 persen dimulai pukul 15.39 WITA
19. Sulawesi Utara sebesar 25 persen dimulai pukul 15.27 WITA
20. Maluku Utara sebesar 33 persen dimulai pukul 16.31 WITA
21. Maluku sebesar 23 persen dimulai pukul 16.37 WITA
22. Papua Barat sebesar 33 persen dimulai pukul 16.37 WIT
23. Papua bagian utara sebesar 32 persen dimulai pukul 16.41 WIT
24. Papua bagian selatan sebesar 26 persen dimulai pukul 16.45 WIT.***(Ramadhan Dwi Waluya)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler