Lebih Modern dan Efisien, Metode ITO Bisa Hemat Biaya Tagihan Barang Elektronik di Rumah

PR PANGANDARAN – Para peneliti dari National Research University telah menemukan metode efektif untuk memproses salah satu bahan utama yang digunakan dalam setiap barang elektronik modern seperti laptop, telepon pintar (smartphone), TV atau barang elektronik modern lainnya. Metode yang dimaksud adalah Indium-Tin-Oxide (ITO).

Menurut para peneliti, ITO memungkinkan para pengguna barang elektronik modern untuk lebih efisien dalam penggunaanya dan juga dapat menghemat biaya tagihan listrik setiap bulannya sehingga penggunaan Indium dinilai oleh para peneliti lebih mahal dan terbatas.

Transparent Conducting Electrodes (TCE) merupakan kelompok bahan utama yang banyak digunakan dalam barang elektronik modern dan mempunyai konduktivitas listrik serta transparansi yang tinggi. TCE biasanya bersifat oksida logam.

Baca Juga: Selamat! Musik Video Milik BTS “ON” Telah Mencapai 300 Juta Penayangan di Youtube

Para peneliti juga menjelaskan jika di era revolusi industri 4.0 sudah banyak mengalami perubahan, ini dapat dibuktikan dengan banyaknya barang elektronik modern bermunculan yang menggunakan bahan baku TCE dengan metode ITO, sehingga seluruh masyarakat di dunia sangat membutuhkan barang elektronik modern tersebut.

Penggunaan ITO dalam perangkat elektronik modern seringkali membutuhkan suhu panas yang kompleks hingga mencapai suhu 400°C dalam atmosfer dengan kandungan oksigen atau nitrogen di dalamnya sehingga mengakibatkan degradasi struktural, optik, dan listrik material.

Meskipun lebih murah dan efisien penggunaanya dalam barang elektronik modern tersebut, namun para peneliti menyebutkan jika ada kemungkinan untuk sepenuhnya menghindari hal ini.

Baca Juga: Menyeramkan, Pesan Rahasia Pembunuhan Berantai 50 Tahun Lalu Akhirnya Terpecahkan, Ini Isinya

“Pemrosesan secara tradisional ternyata dapat mengurangi mobilitas elektron hingga lebih dari setengahnya dan juga dapat menggandakan hambatan listrik material. Ini disebabkan adanya penurunan karakteristik yang serius sehingga telah merusak fungsionalitas dari bahan berharga ini dan akhirnya dapat berujung pada habisnya bahan utama ini,” kata Profesor tamu di Departemen Ilmu Fisika Material di National Research Nuclear University.