Masuki Babak Baru, Teknologi AI Dipercaya Berperan dalam Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Terbaik Iran

- 7 Desember 2020, 15:41 WIB
Ilmuwan Nuklir Iran Fakhrizadeh
Ilmuwan Nuklir Iran Fakhrizadeh /iranpress.com

PR PANGANDARAN - Mohsen Fakhrizadeh, kepala program nuklir militer Iran, ditembak 13 kali saat mengemudi di jalan raya di sebelah timur ibu kota negara itu, Teheran, pada 27 November.

Senjata itu dikendalikan secara online dan diperbesar di Fakhrizadeh menggunakan kecerdasan buatan, menurut kantor berita Mehr, yang mengutip Komodor Ali Fadavi, wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

Kepala IRGC Fadavi mengatakan senapan mesin itu dipasang pada pickup Nissan dan hanya terfokus pada wajah martir Fakhrizadeh sehingga istrinya, meskipun hanya berjarak 25 sentimeter (10 inci), tidak ditembak, lapor kantor berita itu.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Berikut 7 Langkah Vaksinasi Mandiri Intruksi Bio Farma

Fakhrizadeh, yang diyakini berusia 61 tahun, juga ditemani oleh 11 penjaga saat ia dibunuh di kota Absard.

Pikap yang digunakan dalam penyerangan itu dikatakan diparkir 10-15 meter jauhnya.

"Senjata otomatis yang dipasang di pikap itu juga dilengkapi dengan sistem satelit pintar yang memperbesar wajah Fakhrizadeh dan menggunakan kecerdasan buatan,” kata Laksamana Muda Fadavi yang dilansir dari Express.

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Populer Abis! Ini 7 Drama Korea Terbaik Paling Hype Sepanjang 2020, Ada Jagoanmu?

Fakhrizadeh menjadi ilmuwan nuklir Iran kelima yang dibunuh sejak 2010. Fadavi mengatakan tulang punggung Brigadir Jenderal Fakhrizadeh terpotong akibat benturan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah