Bersiap! Suhu Bumi Akan Sangat Panas, PBB Klaim 'Hancurkan Kehidupan'

- 16 Januari 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi dampak kenaikan suhu bumi
Ilustrasi dampak kenaikan suhu bumi /pixabay/josealbafotos

PR PANGANDARAN  - Bumi tengah dilanda ketidakseimbangan.

Hal itu memicu munculnya beragam fenomena, salah satunya suhu dan iklim.

Keadaan ini menarik perhatian PBB untuk mengkaji.

Baca Juga: Mantan Suami Meninggal Dunia, Nita Thalia: Selamat Jalan Ayah, Maafin Bunda

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingati dunia akan adanya katastrofe baru yang mungkin muncul.

Katastrofe ini muncul karena adanya peningkatan suhu bumi yang sangat tinggi selama tahun 2020 lalu.

Dikatakan oleh PBB, suhu di bumi ini akan menjadi sangat panas pada abad ini, dan diketahui tidak pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Anggota FPI Merusuh di Rumah Warga, Simak Faktanya

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, suhu bumi pada 2020 lalu mengalahkan angka suhu pada 2016 sebagai tahun terpanas yang pernah ada, dalam artikel Pada saat itu, rekor suhu terpanas mencapai angka 53,9 persen di Basra, Irak.

Hal tersebut disampaikan oleh lembaga World Meteorlogical Organization (WMO) yang bekerja di bawah PBB.

Panas ini akan muncul disebabkan adanya konsentrasi karbon dioksida yang tertahan di atmosfer.

Baca Juga: Seolah Malu Pinjam Pesawat, Trump Segera Tinggalkan Washington DC Sebelum Biden Dilantik

Hal tersebut tidak dikurangi oleh dampak berkurangnya gas emisi bahan bakar fossil selama masa pandemi Covid-19.

"Konsentrasi karbon dioksida yang berada di atmosfer sudah masuk ke dalam tahap berbahaya," kata WTO dalam keterangannya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan laju perubahan iklim yang tak henti-hentinya bisa 'menghancurkan kehidupan', dan mengklaim bahwa 2011 hingga 2020 adalah dekade terhangat dalam sejarah.

Baca Juga: Terancam Dipolisikan Usai Ramal Jokowi Lengser 2021, Mbak You: Saya Jelaskan yang Diganti...

"Kita sedang menuju 'bencana' kenaikan suhu 3-5 (derajat celsius) abad ini. Berdamai dengan alam adalah tugas penting di abad ke-21. Itu harus jadi prioritas utama," kata Guterres.

Laporan WMO mencakup data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Kantor Meteorologi Inggris.

Keduanya menempatkan 2020 sebagai tahun terpanas. Bahkan badai La Nina yang terjadi beberapa waktu lalu pun gagal menjinakkan suhu secara global.

Baca Juga: Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Wafat, Arie Untung: Satu Persatu Ulama Pergi, Seperti Tanda-tanda

WMO mengatakan, badai La Nina dari siklus suhu permukaan Samudra Pasifik hanya bisa menahan panas bumi di akhir tahun 2020 saja.

Dikatakan bahwa suhu global rata-rata pada tahun 2020 lalu mencapai sekitar 14,9 derajat celsius. Sebagai catatan sendiri, sebelumnya PBB menyatakan bahwa tahun 2016 menjadi tahun terpanas di muka bumi.

Pada saat itu, rekor suhu terpanas mencapai angka 53,9 persen di Basra, Irak.

Baca Juga: Wine Asli Tanah Israel akan Beredar di UAE, Dibuat dari Pendudukan Tepi Barat

Sebelum 2016, ada 2010, 2013, 2014, 2015 yang diklaim oleh PBB sebagai lima suhu paling panas di dunia.***(Julkifli Sinuhaji)

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x