Kiamat Internet Disebut-sebut Akan Terjadi Akibat Badai Matahari, Begini Kata Ilmuwan AS

- 11 September 2021, 10:50 WIB
ilmuwan asal Amerika Serikat, Abdu Jyothi, menyebut kiamat internet bisa terjadi akibat badai matahari yang diperkirakan akan terjadi.
ilmuwan asal Amerika Serikat, Abdu Jyothi, menyebut kiamat internet bisa terjadi akibat badai matahari yang diperkirakan akan terjadi. /REUTERS/Yannis Behrakis

PR PANGANDARAN – Tersedia informasi seputar kiamat internet yang disebut-sebut akan terjadi akibat badai matahari.

Ilmuwan memperirakan badai matahari yang diperkirakan akan terjadi bisa mengakibatkan fenomena berupa kiamat internet.

Ilmuwan yang memprediksi badai matahari dan dampaknya pada kiamat internet itu adalah Abdu Jyothi asal Amerika Serikat.

Baca Juga: Lihat Ikatan Cinta 11 September 2021: Reyna Mimpi Andin dan Aldebaran Pergi Jauh, Pertanda Sinetron Berakhir?

Partikel magnet yang berasal dari matahari diprakirakan akan berdampak pada kehidupan di planet Bumi.

Menurut Abdu Jyothi, meski planet Bumi memiliki benteng untuk mencegah partikel magnet itu, tampaknya hal itu tidak bisa mencegah serangan badai matahari yang besar.

Di antara dampak partikel magnet itu adalah kiamat internet, sebuah fenomena yang bisa terjadi dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Calon Suami Venna Melinda hingga Pemain Baru Ikatan Cinta

Apa itu kiamat internet?

Kiamat internet adalah peristiwa tidak berfungsinya jaringan komunkasi secara global selama berbulan-bulan.

Internet di Bumi menggunakan kabel internet bawah laut panjang, kabel itu menghubungkan antarbenua yang dilengkap repeater.

Repeater tersebut berfungsi meningkatkan sinyal optik dengan jarak yang bisa mencapai sekira 50-150 kilometer.

Baca Juga: Cek Ramalan Shio Kuda, Shio Kambing dan Shio Monyet 11 September 2021: Kritikmu Bikin Putus Asa Rekan Kerja!

Repeater tersebut diketahui rentan terhadap arus geomagnetik. Jika salah satu repeater rusak, kabel internet itu tidak akan berfungsi.

Badai geomagnetik di atmosfer Bumi bisa terjadi jika terjadi badai matahri yang mengirim partikel magnetik dengan kecepatan jutaan kilometer per jam.

“Apa yang benar-benar membuat saya berpikir tentang ini adalah bahwa dengan pandemi kita melihat betapa tidak siapnya dunia. Tidak ada protokol untuk menghadapinya secara efektif, dan itu sama dengan ketahanan internet," ujar Abdu Jyothi dikutip dari Live Science.

Baca Juga: Mang Saswi Bagikan Kisah Hidupnya di Dunia Hiburan ke Sule: Banyak yang Tipu-tipu

Prediksi pun diungkap peneliti bahwa kemungkinan akan terjadi cuaca luar angkasa yang ekstrem dan bisa berdampak ke Bumi.

Dalam 10 tahun, peluang terjadinya peristiwa itu adalah 1,6 hingga 12 persen. Badai matahari pernah terjadi pada 1950 dan 1921.

Pada Maret 1989, badai matahari juga pernah terjadi. Kala itu semua wilayah di Provinsi Quebec, Kanada, padam selama 9 jam.

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di WartaBulukumba.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Badai matahari akan mengakibatkan kiamat internet berbulan-bulan”.***

Editor: Akhmad Jauhari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah