Peneliti Ini Temukan Cara Ubah Sampah Plastik jadi Penyedap Rasa Vanila

- 21 September 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi sampah plastik. Peneliti dari University of Edinburgh menemukan cara mengubah sampah plastik menjadi penyedap rasa vanila.
Ilustrasi sampah plastik. Peneliti dari University of Edinburgh menemukan cara mengubah sampah plastik menjadi penyedap rasa vanila. /Pixabay/Thanks for your Like • donations welcome

PR PANGANDARAN - Para ilmuwan dari Edinburgh telah menemukan cara menggunakan bakteri untuk mengubah sampah plastik menjadi penyedap rasa vanila.

Mereka telah menemukan metode menggunakan bakteri E.Coli yang ada di mana-mana untuk mengubah sampah plastik menjadi vanilin, komponen utama dari ekstrak biji vanila yang memiliki rasa khas dan bau vanila.

Studi Edinburgh itu dapat membantu meningkatkan ekonomi sirkular yang mencakup reduce, reuse, recyle, dan remove untuk menyelaraskan siklus karbon dengan menyeimbangkan pengeluaran karbon.

Baca Juga: Pembatasan Covid-19 di Taiwan Picu Lonjakan Sampah Plastik Kemasan Makanan

Sekira 50 juta ton limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate) diproduksi setiap tahun yang menyebabkan kerusakan ekonomi dan lingkungan yang serius.

Daur ulang PET dimungkinkan, tetapi proses yang ada menciptakan produk yang hanya terus berkontribusi pada polusi plastik.

Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan dari University of Edinburgh menggunakan bakteri E.Coli yang direkayasa di laboratorium untuk mengubah asam tereftalat, molekul yang berasal dari PET, menjadi senyawa vanilin bernilai tinggi melalui serangkaian reaksi kimia.

Baca Juga: Sampah Plastik Bisa Terurai dengan Bakteri Perut Sapi, Ini Penjelasan Studi Baru

Tim itu mendemonstrasikan cara kerja teknik mengubah botol plastik bekas menjadi vanilin dengan menambahkan E.Coli ke sampah plastik yang terdegradasi.

Para peneliti mengatakan bahwa vanilin yang dihasilkan akan layak untuk dikonsumsi manusia tetapi tes eksperimental lebih lanjut tetap diperlukan.

Kabarnya vanilin banyak digunakan dalam industri makanan yang merupakan makanan favorit dan penyedap es krim.

Baca Juga: Bakteri di Perut Sapi Ternyata Bisa Memecah Plastik, Solusi Sampah Plastik?

Vanilin juga gunakan pada industri kosmetik, serta dalam formulasi herbisida, agen anti-busa dan produk pembersih.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Mirror, permintaan global untuk vanilin melebihi 37.000 ton pada tahun 2018.

“Ini adalah contoh pertama menggunakan sistem biologis untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia industri yang berharga dan memiliki implikasi yang menarik bagi ekonomi sirkular,” kata penulis studi pertama, Joanna Sadler, dari School of Bilogical Sciences, University of Edinburgh.

Baca Juga: Lalai Saat Bakar Sampah, 3 Hektar Lahan di Pangandaran Dilahap si Jago Merah

“Hasil dari penelitian kami memiliki implikasi besar bagi bidang keberlanjutan plastik dan menunjukkan kekuatan biologi sintesis untuk mengatasi tantangan di dunia nyata,” ujarnya.

“Pekerjaan kami menantang persepsi bahwa plastik adalah sampah yang bermasalah dan malah menunjukkan penggunaannya sebagai sumber karbon baru dari mana produk bernilai tinggi dapat diperoleh,” kata rekan Joanna, Dr. Stephen Wallace.

Studi ini menjadi dasar untuk studi lebih lanjut dalam rangka membantu memaksimalkan produksi vanilin menuju tingkat industri.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x