PR PANGANDARAN - Sebuah teknologi baru yang dapat membantu memprediksi lokasi akhir jatuhnya pesawat MH370, yang memerlukan waktu tujuh tahun untuk menemukan pesawat yang membawa 239 penumpang.
Dikutip PikiranRakyat-
Pencarian terakhir dilakukan pada tahun 2018 oleh perusahaan robotika laut, Ocean Infinity, dengan kendaraan bawah air tak berawak yang mencakup hampir 50.000 mil persegi tetapi tidak ada yang ditemukan.
Namun, menurut sebuah laporan di surat kabar The Times, uji coba teknologi baru yang mampu melacak data historis pada sinyal radio yang menabrak badan pesawat dapat menjadi kunci untuk akhirnya menemukan pesawat yang hilang.
Teknologi ini terbukti sangat sukses, sehingga para pionirnya percaya bahwa untuk memetakan menit-menit terakhir MH370 dengan presisi yang meningkat secara signifikan, mempersempit area pencarian bagi para penyelidik.
Insinyur Kedirgantaraan Inggris, Richard Godfrey menjalankan tes menggunakan database online yang kurang dikenal, yang dibuat pada tahun 2009, dikenal sebagai Weak Signal Propagation Reporter(WSPR), yang merekam setiap interaksi antara pesawat di langit dan sinyal yang dikirim oleh pemancar radio berbasis darat.
“Bayangkan melintasi Padang rumput dengan tripwires tak terlihat melintasi seluruh area dan bolak-balik melintasi panjang dan lebarnya,” kata Richard.
“Setiap langkah yang Anda lakukan, Anda menginjak tripwire tertentu dan kami dapat menemukan Anda di persimpangan tripwire yang terganggu. Kami dapat melacak jalur Anda saat Anda bergerak melintasi padang rumput,” tambahnya.
Artikel Rekomendasi