Pendiri Telegram Sebut Ada Lebih dari 70 Juta Pengguna Baru saat Facebook Alami Gangguan

- 6 Oktober 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi. Pendiri Telegram mengatakan dampak dari gangguan pada Facebook adalah adanya lebih dari 70 juta pengguna baru di aplikasi miliknya.
Ilustrasi. Pendiri Telegram mengatakan dampak dari gangguan pada Facebook adalah adanya lebih dari 70 juta pengguna baru di aplikasi miliknya. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

PR PANGANDARAN – Baru-baru ini Facebook sempat dihentikan usai dilaporkan tidak dapat mengirim pesan oleh pengguna.

Pendiri Telegram mengatakan ada lebih dari 70 juta pengguna baru yang terdaftar di Telegram selama penghentian Facebook.

Kebanyakan peminatnya menggunakan platform Facebook untuk berbisnis, namun pada saat Facebook tidak dapat digunakan, nampaknya kali ini pengguna memilih beralih ke Telegram.

Baca Juga: WhatsApp Tawarkan Mengimpor Pesan Lama ke Telegram, Ini Caranya

Hal ini disampaikan pendiri Facebook, Pavel Durov, kepada Reuters  pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Ketika orang-orang di seluruh dunia dibiarkan tanpa layanan pesan utama selama hampir enam jam, tentu itu sangat merugikan bagi sebagian pengguna yang berbisnis menggunakan Facebook, WhatsApp, dan Instagram.

Facebook menyalahkan hal itu yang membuat 3,5 miliar penggunanya tidak dapat mengakses layanan seperti WhatsApp, Instagram, dan Messenger karena perubahan konfigurasi yang salah.

Baca Juga: Pelapor Facebook Ungkap Bukti Memalukan ke Politisi AS, Ini Tanggapan Eks Karyawan Mark Zuckerberg

"Tingkat pertumbuhan harian Telegram melebihi norma dengan urutan besarnya, dan kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi dari platform lain dalam satu hari," tulis Durov di saluran Telegramnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Durov mengatakan beberapa pengguna di Amerika mungkin mengalami kecepatan yang lebih lambat karena jutaan orang bergegas untuk mendaftar pada saat yang sama, tetapi layanan itu bekerja seperti biasa untuk sebagian besar.

Ketua Antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager mengatakan pemadaman tersebut menunjukkan dampak dari hanya mengandalkan beberapa pemain besar dan menggarisbawahi perlunya lebih banyak saingan.

Baca Juga: Facebook Sebut Gangguan pada Instagram dan WhatsApp Tak Disebabkan 'Aktivitas Jahat'

Rusia mengatakan insiden itu menunjukkan kebenaran Moskow tentang perlunya mengembangkan platform internet dan jejaring sosialnya sendiri.

Pemadaman WhatsApp selama hampir 6 jam pada hari Senin, 4 Oktober 2021 memukul perdagangan aset dari cryptocurrency ke minyak Rusia.

Meskipun pergeseran cepat ke platform alternatif seperti Telegram membatasi gangguan parah, namun secara keseluruhan faktanya adalah dalam satu hari Telegram dapat menyambut kurang lebih 70 Juta pengguna baru dengan pengoperasian yang baik.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x