Di beberapa wilayah Bima Sakti, riak ini akan menyebabkan konsentrasi debu dan gas yang lebih tinggi dan sebagian mengosongkan wilayah lain.
Baca Juga: Maia Estianty Akhirnya Ungkap Sosok Misterius yang Paling Berjasa saat Tragedi Dul di Tol Jagorawi
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman portalsurabaya.pikiranrakyat.com dengan judul "Terbentuknya Bumi Adalah Hasil Tabrakan Tata Surya dengan Galaksi Kecil, Temuan Studi Baru".
Kepadatan material yang tinggi di wilayah tersebut kemudian akan memicu pembentukan bintang-bintang baru.
"Tampaknya Sagitarius tidak hanya membentuk struktur dan mempengaruhi dinamika bagaimana bintang-bintang bergerak di Bima Sakti, itu namun juga menyebabkan berperan dalam pembentukan Bima Sakti,” terang rekan penulis jurnal tersebut, Dr Carme Gallart.
Baca Juga: Dorong Pria Tua hingga Kepalanya Berdarah, Puluhan Polisi Malah Mengundurkan Diri Aksi Solidaritas
“Tampaknya bagian penting dari massa bintang Bima Sakti terbentuk karena interaksi dengan Sagitarius," lanjutnya.
Dia percaya bahwa matahari dan planet yang ada tidak akan ada bila Sagitarius tidak terjebak oleh tarikan gravitasi dari Bima Sakti dan menabrak cakram perputaran di sekelilingnya.
"Usia Matahari konsisten dengan bintang yang terbentuk sebagai hasil dari efek Sagitarius," jelas Dr Gallart.
Baca Juga: Dituding Menipu Netizen, Nagita Slavina Geram Atas Tindakan Anton, Sang Ibu: Mungkin Dia Mabok
Artikel Rekomendasi