Menyesal 7 Satelit Hilang di Luar Angkasa, Roket 'Rocket Lab' Akui Telah Gagal Capai Orbit Bumi

- 5 Juli 2020, 19:07 WIB
Ilustrasi Rocket.*
Ilustrasi Rocket.* /The Sun/Getty Images/

PR PANGANDARAN - Sebanyak 7 satelit hilang di luar angkasa ketika diangkut sebuah roket yang mengalami kegagalan mencapai orbit Bumi.

Misi itu dilakukan oleh sebuah perusahaan peluncuran satelit berukuran kecil yang bernama Rocket Lab.

Dilaporkan The Verge, roket sebelumnya telah berhasil lepas landas pada Sabtu, 4 Juli 2020 dari fasilitas peluncuran utama Rocket Lab di Semenanjung Mahia, Selandia Baru.

Baca Juga: Jiplak Jet Tempur Rusia, Tiongkok Ramai 'Dibully' Pengamat: Luar Serupa Tapi Dalam Berbeda

Dikisahkan, peluncuran di menit-menit pertama berjalan dengan biak, namun sekitar enam menit setelah peluncuran, video langsung dari roket terhenti.

Pada saat itu, streaming langsung Rocket Lab menunjukkan bahwa roket mulai kehilangan kecepatan, dan kendaraan tersebut jatuh di ketinggian.

Seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com dengan judul Roket Rocket Lab Gagal Capai Orbit Bumi, 7 Satelit Dinyatakan Hilang, Rocket Lab akhirnya memotong streaming langsung. Setelah itu, perusahaan mengungkapkan bahwa roket Electron hilang selama penerbangan.

Baca Juga: Foto Pilu Anjing dalam Karung yang Siap Dibantai Penjagal Beredar, India Ajukan Kesejahteraan Hewan

Kegagalan ini juga diungkapkan oleh akun Twitter @RocketLab.

"Kami sangat menyesal kepada pelanggan di roket Electron. Masalah ini terjadi pada akhir penerbangan selama pembakaran tahap 2. Informasi lebih lanjut akan diberikan saat tersedia," tulis Rocket Lab.

CEO Rocket Lab Peter Beck meminta maaf atas kegagalan roket tersebut di Twitternya.

Baca Juga: Apel Siaga Ganyang Komunis Jabodetabek Tengah Berlangsung di Lapang Ahmad Yani

"Saya sangat menyesal kami gagal mengirimkan satelit pelanggan kami hari ini. Yakinlah kita akan menemukan masalah, memperbaikinya dan segera kembali," tulisnya.

Misi roket tersebut diberi nama 'Pics Or It Didn't Happen' yang sebagian besar membawa satelit citra Bumi.

Muatan utamanya adalah CE-SAT-IB dari Canon Electronics, yang dirancang untuk menunjukkan teknologi pencitraan Bumi dengan kamera resolusi tinggi dan sudut lebar.

Baca Juga: Upin Ipin Jadi Bahan Guyonan Seksual, Warganet Malaysia: Kebodohan, Kami Benci Netizen Indonesia

Roket itu juga membawa lima satelit SuperDove dari Planet Company, yang dirancang untuk mencitrakan Bumi dari atas.

Muatan terakhir adalah satelit kecil bernama Faraday-1, dari In-Space Missions, yang menampung beberapa instrumen dari startup dan organisasi lain dan membutuhkan tumpangan ke luar angkasa.

Sejak awal, Rocket Lab telah menempatkan 53 wahana antariksa ke orbit Bumi rendah pada 12 misi terpisah, dengan peluncuran yang ketiga bagi perusahaan di tahun 2020 ini.

Baca Juga: Maudy Ayunda Ungkap 'All is Good' Usai Trending Topic Akibat Cekcok dengan Pacar di Live IG

Mayoritas penerbangan perusahaan ini selalu berhasil.

Saat penerbangan pertama Rocket Lab tahun 2017 yang disebut 'It's a Test' adalah satu-satunya penerbangan yang tidak beroperasi sesuai rencana; roket itu berhasil diluncurkan dan berhasil mencapai angkasa, tetapi tidak mencapai orbit.

Semua misi Rocket Lab lainnya telah menjadi gambaran yang sempurna sejak saat itu, namun kegagalan yang terjadi kemarin menjadi yang terbesar bagi perusahaan.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x