Riset ITB 'Tsunami Setinggi 20 Meter Terjang Selatan Pulau Jawa' Disikapi BMKG, Ini Penjelasannya

- 26 September 2020, 08:29 WIB
Ilustrasi Tsunami
Ilustrasi Tsunami //*pixabay/

PR PANGANDARAN - Potensi tsunami setinggi 20 meter yang bisa menerjang bagian selatan Pulau Jawa diungkap para peneliti dari Institut Teknologi Bandung pada 23 September 2020 lalu.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Scientific Report pada pekan lalu. Kini, membuat geger masyarakat.

Kepada wartawan, Endra, salah satu peneliti ITB, mengakui hasil riset tersebut.

Baca Juga: V BTS Minta Diperlakukan Seumuran, Jungkook Menolak: Aku, Kamu dan Jimin akan Banyak Bertengkar

Namun dikatakannya, hasil riset tersebut sebagai upaya untuk mengurangi potensi bencana dengan menyiapkan upaya mitigasi.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI, BMKG mengimbau masyarakat tidak cemas terhadap riset Institut Teknologi Bandung (ITB), terkait potensi gempa kuat di zona megathrust

Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKGmenjelaskan, meski kajian ilmiah mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan skenario terburuk.

Baca Juga: Klaster Keluarga Jadi Ancaman Besar Covid-19, Ini Peran Ibu Pintar Lawan Corona dari Rumah

Akan tetapi, hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan dimana gempa terjadi. 

"Apakah dengan meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi, latihan evakuasi (drill), menata dan memasang rambu evakuasi, menyiapkan tempat evakuasi sementara, membangun bangunan rumah tahan gempa, menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami, serta meningkatkan performa sistem peringatan dini tsunami," kata Daryono dalam keterangan resmi, Jumat, 25 September 2020.

Dalam ketidakpastian itu, kata Daryono, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah konkret untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa.

Baca Juga: Tembus 7.335 Kasus Pemerintah Sarankan Tak Gunakan Masker Scuba, Warga Garut: Nu Penting Mah Make We

"Saya imbau hasil kajian ITB tidak menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran masyarakat. Baginya, hasil kajian harus direspons dengan upaya mitigasi nyata," ucapnya. 

Sebelumnya rilis riset Institut Teknologi Bandung (ITB), di sepanjang Pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur berpotensi tsunami akibat pecahnya segmen-segmen megathrust jalur sepi gempa (seismic gap) di Samudera Indonesia secara bersamaan. 

Hasil riset menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan katalog International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai November 2018, menunjukkan adanya zona memanjang di antara pantai selatan Pulau Jawa dan Palung Jawa yang hanya memiliki sedikit aktivitas kegempaan. 

Baca Juga: Video Ajak Warganet 'Jangan Berdoa Pandemi Cepat Berakhir' Diserang Netizen: Kamu Egois dan Jahat!

Riset juga memanfaatkan data GPS dari 37 stasiun yang dipasang di Jawa Tengah dan Jawa Timur selama enam tahun terakhir.

Hasil pengolahan data digunakan sebagai model simulasi numerik tinggi tsunami di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa jika terjadi gempa besar.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BMKG RRI Kompas TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x