Cek Fakta: MUI Dikabarkan Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi karena Langgar Prokes di NTT, Ini Faktanya

28 Februari 2021, 12:45 WIB
Cek Fakta: MUI Dikabarkan Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi karena Langgar Prokes di NTT, Ini Faktanya. /ANTARA/HO-Setkab/

PR PANGANDARAN – Beredar video yang mengklaim jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan maklumat untuk menangkap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

MUI mengeluarkan maklumat tersebut atas pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Presiden Jokowi di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat kunjungan kerja.

Video MUI mengeluarkan maklumat untuk menangkap Presiden Jokowi itu berdurasi 10 menit 37 detik yang diunggah oleh kanal YouTube OFFICIAL NEWS UPDATE pada 26 Februari 2021.

Baca Juga: Tak Boleh Keluar Rumah Usai Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ini Alasan Haru Sang Istri

Adapun video tersebut bertajuk “BERITA TERKINI~ LANGGAR PROKES DI NTT,, MUI KELUARKAN MAKLUMAT TAN6K4P JKW VIRAL HARI INI NEWS BARU”.

Sementara thumbnail pada video yaitu:

MEMAN4N44S..!! AKIBAT KERUMUNAN DI NTT MUI KELUARKAN MAKLUMAT T4N6K4P JKW

HUKUM HARUS DI TETAP DITEGAKAN

Baca Juga: Akui Sempat Hampir Mati Saat Positif Covid-19, Uya Kuya: Badan Kayak Disayat-sayat Sama Pisau

MESKI DIA SEORANG PRESIDEN..!!

Lantas, benarkah jika MUI mengeluarkan maklumat untuk menangkap Presiden Jokowi karena melanggar protokol kesehatan?

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com, tidak informasi resmi terkait MUI mengeluarkan maklumat untuk menangkap Presiden Jokowi karena melanggar protokol kesehatan di NTT dalam video tersebut.

Baca Juga: Hasil Tes Urine Milen Cyrus Positif Narkoba, Postingan Ashanty Soal 'Pendusta' Kembali jadi Sorotan

Sebelumnya juga beredar video berdurasi 10 menit 1 detik yang mengklaim Jokowi akan dipolisikan yang diunggah oleh kanal YouTube WARUNG POLITIK pada 26 Februari 2021 dengan tajuk “BERITA TERBARU ~ JOKOWI DIPOLISIKAN??? ~NEWS TERKINI FPI UMAT PDIP MEGAWATI”.

Faktanya video tersebut berisi kritikan Rocky Gerung yang ditujukan untuk Jokowi mengenai kerumunan di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kalau Presidennya menganggap bahwa ini pandemi, jangan sampe drama ini jadi tragis. Maka dia diem aja di dalam mobil, sambil lambaian-lambaian tangan supaya ada kesempatan Paspampres meluruskan arah mobil, supaya kerumunan nggak mendekat,” ucap Rocky Gerung.

Baca Juga: Disebut Dibayar Pemerintah untuk Pura-pura Positif Covid-19, Uya Kuya: Gue Banyak Duit Ngapain Dibayar!

“Tapi justru karena Presiden memancing atau meminta berkerumun dengan melempar hadiah, mana ada orang dilemparin hadiah justru menjauh pasti mendekat kan,” sambungnya.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, buka suara atas insiden kerumunan tersebut.

“Benar itu video di Maumere, setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,” ungkap Bey Machmudin.

Baca Juga: Disebut Dibayar Pemerintah untuk Pura-pura Positif Covid-19, Uya Kuya: Gue Banyak Duit Ngapain Dibayar!

Pada saat itu, mobil yang membawa Presiden sempat berhenti dan Jokowi membuka “rooftop” mobil untuk melambaikan tangan.

"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” jelas Bey Machmudin.

"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," lanjutnya.

Baca Juga: Gading Punya Sifat yang Tak Biasa, Denny Darko Beri Saran: Jujur Ini Langka, Mending Dijaga Jangan Kayak Gisel

"Itu spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, 'suvenirnya' itu buku, kaos, dan masker. Intinya Presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan,” pungkas Bey Machmudin.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai klaim MUI mengeluarkan maklumat untuk menangkap Presiden Jokowi karena melanggar protokol kesehatan di NTT adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler