Cek Fakta: Semua Orang yang Sudah Divaksin akan Mati dalam 2 Tahun Menurut Peraih Nobel, Begini Faktanya

- 21 Juli 2021, 09:30 WIB
Seorang peraih nobel mengatakan jika semua orang yang divaksin Covid-19 akan mati
Seorang peraih nobel mengatakan jika semua orang yang divaksin Covid-19 akan mati /Pixabay/cromaconceptovisual/

PR PANGANDARAN - Baru-baru ini tersiar kabar hoaks bahwa semua orang yang sudah divaksin akan mati atau meninggal dunia.

Kabar tentang orang yang sudah vaksin akan meninggal ini beredar di dalam sebuah pesan berantai di aplikasi pesan WhatsApp.

Pesan isu yang berkaitan dengan vaksin ini dibuat dalam bentuk breaking news dan disiarkan dengan mengatasnamakan peraih nobel, Luc Montagnier.

Baca Juga: Hotman Paris Panik Gegara Desiree Minta Villa ke Hotma Sitompul: Makanya, Aku Takut Istri Minta Cere!

Dalam pesan ini, Luc Montagnier seolah mengatakan bahwa semua irang yang sudah divakskn akan meninggal dunia.

Selain itu, sang peraih nobel ini mengatakan bahwa tak ad kesempatan hidup bagi irang-orang yang menerima segala bentuk vaksin.

Adapun narasi lengkap yang beredar lewat pesan ini:

“Nobel Prize winner: Mass COVID vaccination an ‘unacceptable mistake’
www.lifesitenews.com

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cek Jari Kelingking dan Ketahui Karakter Dirimu Sebenarnya!

BREAKING NEWS: Semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun

Pemenang Hadiah Nobel Luc Montagnier telah mengonfirmasi bahwa tidak ada kesempatan untuk bertahan hidup bagi orang-orang yang telah menerima segala bentuk vaksin. Dalam wawancara yang mengejutkan, ahli virologi top dunia menyatakan dengan kosong: “tidak ada harapan, dan tidak ada pengobatan yang mungkin bagi mereka yang telah divaksinasi. Kita harus siap untuk membakar mayat.”

Jenius ilmiah mendukung klaim ahli virologi terkemuka lainnya setelah mempelajari konstituen vaksin.

Baca Juga: Ogah Rujuk dan Minta Villa di Puncak ke Hotma, Desiree Didoakan Hotman Paris: Semoga Segera Dapet Jodoh!

“Mereka semua akan mati karena peningkatan yang bergantung pada antibodi. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan.”

Lantas, apakah berita "semua orang yang divaksin akan mati dalam waktu 2 tahun" itu benar?

Bersasarkan penelusuran Turn Back Hoax yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Rabu, 21 Juli 2021, pemenang Nobel Luc Montaigner tak pernah membuat pernyataan "semua orangyang divaksin akan meninggal.dunia dalam waktu 2 tahun".

Baca Juga: Tega! Biaya Kremasi Jenazah Covid-19 Capai Rp80 Juta Ulah Kartel, Jusuf Hamka: Tidak Manusiawi

Luc Montaigner memang seorang virologi dan pemenang nobel kesehatan asal prancis, tetapi pernyataan ini tak pernah dilontarkan olehnya.

Dalam pesan berantai tersebut disertakan pula sebuah artikel yang dirujuk pada alamaywww.lifesitenews.com

Pada tautan tersebut, terdapat sebuah berita berjudul Nobel Prize winner: Mass COVID vaccination an ‘unacceptable mistake’.

Baca Juga: Bahas Anak dengan Ayu Ting Ting, Robby Purba Siapkan 'Jamu': Mau Punya Empatkan?

Dalam berita itu, tidak ada penyataan dari ahli virologi dan peraih hadiah Nobel bidang Kedokteran dan Fisiologi asal Prancis, Luc Montagnier.

Selain itu, dalam artikel tersebut terdapat pernyataan bahwa sang penerima nobel tidak mengatakan bahwa semua orang yang divaksin akan meninggal dalam jangka waktu dua tahun.

“Secondly, Montagnier did not say that everyone who received experimental COVID-19 vaccines would “all die” within two years. This quote was falsely attributed to him in a fake news meme that has been widely distributed," tulis atikel tersebut.

Baca Juga: Konflik Panas Lagi, Tanah Ibunda Desiree Tarigan Kini Dikabarkan Segera Dibangun Rumah oleh Hotma Sitompul

Narasi ini bermakna, “Kedua, Mogtagnier tidak mengatakan bahwa setiap orang yang menerima vaksin eksperimental Covid-19 akan “mati semuanya” dalam dua tahun. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dengannya dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas,”

Penyataan ini doungkapkan oleh Celeste McGovern, penulis berita yang terbit pada 19 Mei 2021 itu.

Selain itu berita tersebut pun Montagnier menyatakan vaksinasi massal melawan Covid-19 menyebabkan terciptanya varian virus berbahaya yang mendorong kepada kematian.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Mana Tipe Rambut yang Mirip Denganmu dan Hati-hati Orang Lain Tahu Sifat Aslimu!

Msski demikian, pernyataan tersebut telah dibantah oleh seorang profesor biokimia yang memimpin upaya pengurutan varian SARS CoV-2 di West Virginia, AS bernama Peter Stoilov, PhD.

Berdasarkan healthline mutasi yang menentukan menentukan varian SARS-CoV-2 saat ini muncul sebelum vaksin dibuat atau tersedia secara luas.

Dengan demikian, berdasarkan fakta di atas, pesan WhatsApp yang menyatakan semua irang yang sudah divaksin akan meninggal dalam kurun waktu 2 tahun itu dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan atau hoaks.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Turn Back Hoaks


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah