Fakta!! Ternyata Tanaman ini yang Membuat Udara di Pegunungan Selalu Sejuk, Simak Selengkapnya

PANGANDARAN TALK - Salah sata tanaman ini yang membuat udara di pegunungan bisa sejuk.

Daerah pegunungan sebagai area geografis berupa barisan dan banjaran dari rentetan dari beberapa gunung dan bukit.

Bukit tersebut, tersambung secara geologis yang membentuk suatu deret atau bentangan.

Pegunungan selalu menyajikan udara yang sejuk, ditambah dengan pemandangan alam yang indah.

Baca Juga: Official Test Moto GP Mandalika Februari 2022, MGPA Percepat Perbaikan dan Rekrut Marshal
Kesejukan itu, seringkali mengundang orang melepas penat untuk berlibur di daerah pegunungan.

Ternyata, ada salah satu tanaman yang membuat udara di pegunungan menjadi sejuk.

Seperti yang dilansir PangandaranTalk.com dari akun Instagram ecoheroworld pada 31 Januari 2022.

Ini merupakan fakta tanaman yang membuat udara pegunungan menjadi sejuk. Tanaman itu ialah Bambu.

Ada beberapa fakta tentang Bambu yang harus di ketahui.

Ecoheroworld dalam akun Instagramnya mengunggah foto yang berisi tanaman bambu dengan berbagai penjelasannya.

Akun ecoheroworld menuliskan caption dengan secara detail menjelaskan peran dan fungsi bambu di tempat seperti pegunungan.

Baca Juga: Ternyata Gunung Bisa Berjalan, Benarkah? Berikut Penjelasannya

"How much do you know about bamboo, Did you know that...
1. Bamboo can reach 18 meters in height,
2. Bamboo takes 3 years to establish itself, as opposed to the 60 years it takes hardwood to do so
3. Bamboo takes 5 to 7 years to reach its maximum strength potential 4. Bamboo produces 30% more oxygen compared to other trees
Come take a look at our products made with bamboo!," tulis akun @ecoheroworld.

Bambu merupakan tanaman beruas yang dapat tumbuh sangat tinggi. Berbagai manfaat didapat dari tanaman tinggi ini.

Ternyata, bambu dapat tumbuh sampai 60 kaki atau setara dengan 18,28 meter.

Selain itu, bambu membutuhkan waktu selama 60 tahun untuk mendapatkan kualitas bambu yang cukup matang.

Agar potensi bambu maksimal, dibutuhkan waktu lima hingga tujuh tahun pertama agar pertumbuhan bambu bisa produktif.

Terlebih, bambu dapat menghasilkan 30% lebih banyak dibandingkan pohon kayu di hutan.

Pengusaha pemerhati lingkungan menciptakan beberapa inovasi berbahan dasar bambu, seperti pembuatan sedotan minuman sebagai pengganti sedotan plastik.

Hal tersebut menjadi solusi untuk menjaga stabilitas lingkungan, karena sampah plastik minuman telah menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan selama ini.***