Hoaks atau Fakta: 40 Ribu Alat Rapid Test dari Tiongkok Bagian Rencana Pembunuhan Massal Ulama Jabar

- 8 Juli 2020, 12:58 WIB
Hoaks Terkait rapid Test untuk Pembunuhan Massal Ulama
Hoaks Terkait rapid Test untuk Pembunuhan Massal Ulama /Kominfo

"Ini termasuk 200 unit yang datang lewat kargo udara ke Kota Perth, Australia Barat, pada Maret," kata Dutton.

Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com melakukan penelusuran dari berbagai sumber, sebanyak 40 ribu alat rapid test Corona memang akan didatangkan ke Indonesia.

Namun, pihak yang mendatangkan alat tersebut adalah para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bukan pemerintah.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan pembelian alat rapid test itu menggunakan dana patungan dari para anggota DPR, bukan dana dari pemerintah ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga: Bekukan Makanan Terakhir Almarhum sang Ibu, Mengahrukan Setelah 5 Tahun Rasanya Tetap Sama

Alat rapid test itu bakal digunakan untuk menguji anggota DPR dan keluarganya sebagai antisipasi karena banyak anggota DPR yang bepergian ke daerah.

Menurut Dasco, anggota DPR membeli alat rapid test dalam jumlah besar karena ada jumlah minimal pembelian.

"Pembelian itu ada jumlah minimalnya dan jumlah minimal itu melebihi daripada kebutuhan anggota DPR beserta keluarganya."

Karena itu, alat rapid test tersebut juga akan disumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit dan pemerintah daerah yang membutuhkan.

Baca Juga: Diperkosa 8 Orang Secara Bergiliran, Gadis 16 Tahun Tewas dengan Luka di Mulut Rahim

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x