RI Masuk Jurang Resesi, Rupiah Babak Belur Secara Instan Usai Ungguli AS, Australia hingga Eropa

23 September 2020, 16:55 WIB
Ilustrasi Resesi /Google/

PR PANGANDARAN – Setelah sebelumnya sempat naik turun, nilai tukar rupiah (kurs) pada Rabu, 23 September 2020 mampu membuat bersaing dengan dolar AS di kisaran Rp14.700-an.

Dilansir RRI dari Warta Ekonomi, hingga pukul 09.37 WIB, rupiah terapresiasi 0,03 persen ke level Rp14.732 per dolar AS. Angka tersebut berbanding tipis dengan yang tadi pagi yaitu Rp14.729 per dolar AS.

Tidak hanya dolar AS, rupiah juga sempat unggul terhadap dolar Australia yakni 0,69 persen, dan dua mata uang Eropa, yaitu poundsterling (0,28 persen) dan euro (0,42 persen).

Baca Juga: Aksi Heli BNPB: Dropping Logistik Covid-19 hingga Jemput Spesimen Virus Corona Daerah Terpencil

Akan tetapi, yang menjadi ketakutan bangsa Indonesia seperti yang pernah diungkapkan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI, ekonomi Indonesia bisa saja masuk dalam jurang resesi.

Pada Selasa, 22 September 2020, Sri Mulyani yang pernah menyampaikan bahwa banyak negara yang tidak mampu menghindar dari resesi akibat pandemi Covid-19, termasuk juga Indonesia.

“Seperti negera Eropa, Italia, Prancis, sudah negatif. Jadi, apabila kuartal ketiga forecast negatif, mereka bisa tiga kuartal berturut-turut negatif. Spanyol, Inggris, dan juga negara ASEAN di sekitar kita seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, diperkirakan kuartal ketiga masih akan mengalami tekanan kontraksi yang cukup dalam,” ungkap.

Baca Juga: Jadi Mualaf Ditemani Sule, Intip 6 Fakta Sang DJ Nathalie Holscher, Mungkinkah Jadi Pengganti Lina?

Pernyataan Menkeu terkait resesi tersebut langsung berdampak pada seluruh instrumen investasi domestik, dari mulai saham hingga nikai tukar rupiah. Bahkan, Indonesa yang tadi pagi mampu menyaingi nilai uang Eropa, kini berbalik menjadi bulan-bulanan mata uang global.

Pada siang tadi sekitar pukul 10.47 WIB, nilai rupiah Indonesia kembali merosot dan berada di kisaran Rp14.882 per dolar AS. Rupiah terkoreksi -0,17 persen ke level Rp14.8-01 per dolar AS.

Mata uang Eropa pun kini menyaingi rupiah, yaitu poundsterling (-0,12 persen), walaupun nilai rupiah masih sedikit lebih unggul daripada dolar Australia (0, 42 persen) dan euro (0,07 persen).

Baca Juga: YouTuber Bobon Santoso Viral, Aksi Santap Bayi Tikus hingga Cicak Goreng Bikin Deddy Corbuzier Heran

Dalam hal ini, walapun rupiah ditekan Eropa, akan tetapi rupiah masih lebih unggul dari baht (0,36 persen), dolar Taiwan (0,14 persen), dan ringgit (0,11 persen). Meskipun dalam waktu bersamaan, Indonesia kalah terhadap dolar Hong Kong (-0,16 persen), won (-0,08 persen), yen (-0,04 persen), dan dolar Singapura (-0,03 persen). ***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler