Minim Hajatan, Para Pedagang Pasar Menjerit Akibat Penjualan Merosot Hingga 90%

- 22 Juli 2020, 16:09 WIB
Ilustrasi kegiatan jual beli di pasar selama pandemi COVID-19.*
Ilustrasi kegiatan jual beli di pasar selama pandemi COVID-19.* /

PR PANGANDARAN - Selama hampir empat bulan terakhir, sejumlah pedagang di Pasar Wameo Kota Baubau mengeluhkan minimnya daya beli masyarakat

Kondisi demikian juga menambah keparahan sepinya pembeli karena ada larangan pemerintah untuk menggelar kegiatan kumpul-kumpul, termasuk resepsi pernikahan di gedung, yang mengakibatkan sejumlah katering terancam gulung tikar.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs RRI, Hamsina, salah satu pedagang sayur Pasar Wameo, mengatakan selama wabah ia kehilangan pesanan sayuran dari pemilik katering, karena minimnya hajatan di masyarakat.

Baca Juga: Beralasan Mabuk, Ibu dan Anak Kandungnya Lakukan Hubungan Badan Sampai Tiga Kali

Tak sampai di situ, selama wabah, tingkat kunjungan dan minat pembeli belanja di pasar pun ikut menurun.

“Kurang orang belanja. Kalau ada acara lumayan. Karena katering, mereka belanja dua sampe tiga karung,” tutur Hamsina, Rabu (22 Juli 2020).

Keterpurukan ekonomi ini juga dialami oleh Kamaludin. Ia mengaku penjualannya merosot tajam selama pandemi terlebih minimnya perjamuan pengantin.

Baca Juga: Bayaran BTS Tembus Angka Fantastis, Tokopedia Diperkirakan Harus Siapkan Uang Segini

“Kalau saya turun 90 persen. Kalau tidak ada corona ini lumayan kita menjual. Kalau sekarang ini mau dapat uang ratusan ribu itu susah,” ungkap Kamaludin.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x