Indonesia Panik Masuk Jurang Resesi, Menkeu Dikabarkan Ngutang Rp158,65 Triliun ke ADB

- 24 September 2020, 10:10 WIB
Menkeu Sri Mulyani tidak menolak usulan Kemenperin soal relaksasi pajak 0 % untuk mobil baru
Menkeu Sri Mulyani tidak menolak usulan Kemenperin soal relaksasi pajak 0 % untuk mobil baru /Foto: Kanal YouTube Kemenkeu RI/

PR PANGANDARAN – Setelah sebelumnya Menteri Keuangan menyampaikan bahwa Indonesia mengalami resesi, kini dikabarkan pada Rabu, 23 September 2020 Menkeu Sri Mulyani melakukan pinjaman kepada ADB.

Asian Development Bank (ADB), sebuah institusi finansial pembangunan multirateral untuk mengurangi kemiskinan di Asia Pasifik yang dibentuk guna menjalankan serangkaian dukungan finansial dan solusi melalui operasi sektor pemerintah dan swasta ADB.  

ADB telah mengesahkan strategi kemitraan negara tahun 2020-2024 untuk Indonesia, serta pembangunan teknis untuk bisa mengatalisasi investasi, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan membantu Indonesia untuk bangkit dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Gelar Webinar, Menpora Zainudin Amali Dorong Anak Muda Terampil dalam Pengelolaan Event

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Dalam hal ini, untuk mengatasi resesi ekonomi, Menkeu Sri Mulyani melakukan kerja sama dengan ADB terkait pinjaman.

Dilansir dari Warta Ekonomi, pinjaman yang diberikan Asian Development Bank (ADB) kepada pemerintah Indonesia diperkirakan mencapai  US$ 10,7 miliar atau sekira Rp158,65 triliun pada periode 2020-2023.

Guna membantu pemerintah merespons terkait meningkatnya kebutuhan finansial di masa pandemi Covid-19, ADB akan berupaya memobilisasi pembiayaan bersama (cofinancing) dari mitra pembangunan dan investasi sektor swasta.

Baca Juga: Wabah Covid-19, Bisakah Nyamuk Tularkan Patogen Virus Corona ke Manusia? Begini Jawabannya

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x