"Pertama dengan Covid-19 ini banyak masalah ekonomi terekspos. Ini yang kita komunikasikan, yang tadi yang dikatakan Pak Erick (Menteri BUMN ERick Thohir), makanya Pak Erick menggunakan slogan Indonesia sehat, Indonesia tumbuh, Indonesia bekerja," ungkapnya.
Sementara itu, terkait persoalan utang negara, Sri Mulyani tidak menjelaskan secara rinci. Dia hanya menegaskan bahwa terkait hal tersebut, penagihannya diselesaikan melalui lembaga di Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Presiden Iran Tuduh Amerika Serikat Lagi-lagi Lakukan Hal 'Biadab' Gara-gara Ini
"Kalau masalah nagih utang itu beda masalah dengan mengelola utang. Kalau masalah nagih utang ya negara punya piutang.
"Berarti ada pihak ketiga yang punya utang kepada negara yang ditagih. Biasanya kalau ditagih itu menggunakan Kementerian Keuangan karena kita memiliki lembaga untuk penagihan," ujarnya.
Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang luar biasa besarnya. Di mana, siklusnya berputar dari masalah kesehatan hingga ke persoalan sistem keuangan negara.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Meninggal Dunia, Tinjau Kebenarannya
Dia mengatakan, krisis kesehatan berdampak negatif pada sektor sosial, sektor ini kemudian memberi persoalan pada kondisi perekonomian nasional, bahkan berpotensi berdampak pada sistem keuangan.
"Kalau saya menggunakannya domino efek dari masalah kesehatan jadi masalah sosial, karena masyarakat kehilangan pekerjaan, karena mereka tidak lagi bekerja dengan penuh waktu dan kemudian membuat masalah ekonomi bahkan berpotensi membuat masalah keuangan kita," ujarnya.***
Artikel Rekomendasi