Simak Cerita Lengkap Ojol saat Angkut Hantu Cindy kepada Tim Jurnal Risa, Singgung Sosok Mbah Emen

18 Juni 2020, 21:51 WIB
Herman atau Icang. //YouTube/ jurnalrisa

PR PANGANDARAN - Seorang pengemudi ojek online (ojol) tiba-tiba ramai jadi bahan perbincangan warganet usai meninggalkan cerita dalam kolom komentar Tim Jurnal Risa.

Icang atau Herman mengisahkan tentang penumpangangnya Cindy yang mengaku bekerja menjadi bagian Tim Jurnal Risa.

Sebagaimana diketahui, jurnal Risa merupakan sekelompok orang yang dipimpin oleh Risa berkonten YouTube dengan mengisahkan kehidupan para arwah gentayangan yang memasuki tubuh para tim.

Baca Juga: Klaim Ampuh Sembuhkan Covid-19, Penjualan Obat Dexamethasone Melambung Tinggi di Pasaran

Kini, Risa Saraswati mengundang driver yang bikin ribut warganet untuk bercerita secara langsung.

Icang itu awalnya merasa kesal dengan pelanggan yang salah memberikan alamat untuk dikirimkan di daerah sekitar Bandung pada suatu Kamis malam.

Setelah istirahat di sebuah warung, Icang melanjutkan perjalanan dan berhenti di belakang lampu merah dalam kondisi jalanan yang masih hujan.

Baca Juga: Demi Gempita, Gading dan Gisel Dikabarkan Segera Rujuk, Roy Marten: Tak Bisa Bendung Rasa Bahagia

Seorang driver ojol yang tidak dikenalnya menghampiri Icang dan meminta tolong untuk mengantarkan seorang perempuan ke Subang karena motornya sudah tidak kuat: "Tolong dong, ini penumpang saya anterin ke Subang, dilanjut motor saya ga kuat," kata driver tersebut.

Artikel ini pernah tayang di Portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul Trending di YouTube, Begini Cerita Lengkap Driver Ojol yang Bonceng Gadis yang Sudah Meninggal

Karena biasanya para driver ojol saling membantu driver yang mengalami kesulitan, Icang pun mengiyakan dan bernegosiasi tentang harga pulang-pergi dari Bandung ke Subang dan balik ke Bandung lagi.

Baca Juga: Waspada, 31 RW di Jakarta Rawan Zona Merah Penyebaran Covid-19 saat Masa PSBB Transisi

Perempuan yang bernama Cindy itu harus segera ke rumahnya di Subang untuk mengambil baju dan kembali ke Bandung untuk keperluan wawancara dengan sebuah bank.

"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP jaman sekarang, cuma polyphonix," kata Icang yang mulai berangkat bersama penumpang dadakan itu pada pukul 9 malam.

Di perjalanan, Cindy mengaku kepada Icang bahwa dia anak bikers, ingin menjual motornya untuk membelikan adiknya motor sonic, dan terus-terusan memaksa agar Icang membolehkannya menyetir motor.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Hanya Bisa Disaksikan Sebagian di Indonesia, Ini Cara Aman Mengamatinya

Sampai di pom bensin Lembang, Icang mengaku selalu mendapat tatapan aneh dari petugas pom dan orang-orang yang ada di pom bensin hingga dia ke pinggir jalan untuk mengganti sandalnya dengan sepatu dan terkejut saat melihat Cindy yang sudah naik ke atas motornya dan menyalakannya.

Akhirnya, Icang membolehkan Cindy menyetir motornya dan membonceng dirinya asalkan kaos putih Cindy yang basah itu ditutupi oleh jas driver ojol miliknya.

Icang sempat merasa kurang enak karena dia yang harusnya dibayar malah dibonceng oleh pelanggannya. Selain itu, ada rasa takut kalau-kalau Cindy merupakan bagian dari komplotan begal yang mengincar driver ojol.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Hanya Bisa Disaksikan Sebagian di Indonesia, Ini Cara Aman Mengamatinya

Kejadian yang membuatnya tidak nyaman pun susul-menyusul setelah motornya disetir oleh perempuan itu, seperti Cindy yang berkata, "Anak kucing mati. Kalau saya bawa sapu tangan, saya kuburin," meskipun motor melaju dengan kencang dan motor yang tiba-tiba terasa berat.

Di tanjakan Emen, Cindy berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak", menggunakan nada marah ketika menyuruh Icang berzikir, dan bernada sedih saat menceritakan tentang Mbah Emen yang menurut Cindy adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.

Cindy bahkan membunyikan klakson di tanjakan tersebut, kemudian menjelaskan, "Nah gini A', kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," dan melanjutkan bahwa nanti bisa terjadi apa-apa bila itu tidak dilakukan.

Baca Juga: Pasien Sembuh RI Naik 555 dalam Sehari, Berikut 10 Provinsi Nihil Kasus Covid-19 pada 18 Juni 2020

Ia juga menceritakan tentang kegiatannya selain kuliah, yaitu membuat video YouTube tentang hal-hal mistis dan mengirimnya ke TV swasta atas nama Jurnal Risa.

Cindy menawarkan Icang untuk bekerja sebagai driver-nya karena Hadi, driver sebelumnya yang ditemui Icang di lampu merah, sudah dipecat.

Setelah itu, Icang mulai merasa takut akan dibegal saat beberapa motor menyalip mereka dari belakang lalu menoleh, tapi terus-terusan menatap dirinya secara aneh.

Baca Juga: Akui Keliru Baca Kalender Suku Maya, Tagaloguin: Akhir Pekan Ini Dunia akan Hancur karena Kiamat

Icang kemudian mulai kaget saat jalan yang terlihat lurus tiba-tiba menjadi tikungan tajam dan bertanya kepada Cindy, "Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?"

"Nah, coba kalau Aa' yang bawa, pasti kita celaka," balas Cindy.

Saat mereka hampir sampai tujuan, Cindy meminta supaya jas ojol yang dipakainya bisa dilepas karena ayahnya akan memarahinya jika tahu Cindy habis naik motor dari Bandung ke Subang.

Baca Juga: Polisi Ringkus 6 Pelaku Pemerkosaan Remaja Putri hingga Tewas, Satu Diantaranya Sudah Punya 3 Anak

Cindy sempat mengajak Icang untuk ketemu crew Jurnal Risa setelah ngopi dan makan dulu bersamanya dan seorang laki-laki yang Icang lupa bernama siapa.

"Udah sampai di tujuan, yang saya ingat itu di seberang gangnya itu ada toko kelontongan," kata Icang. Ia juga mengingat Cindy berkata, "Itu rumah saya, paling ujung banget."

Setelah berganti posisi, Icang lantas melepas atribut driver ojolnya di mulut gang dan sempat heran karena Cindy meninggalkannya tiba-tiba, tanpa terdengar suara orang lari ataupun langkah kaki.

Baca Juga: Gegara Minta Uang Tip Tapi Layanan Tak Maksimal, Mahasiswa Tusuk Leher Terapis Pijat Plus 4 Kali

Cindy yang tak kunjung kembali hingga pukul 10.30 malam, akhirnya terpaksa ditinggal keliling sementara oleh Icang yang ingin buang air kecil di sebuah minimarket.

Penasaran, Icang pun mengendarai motornya hingga sampai di depan rumah yang paling ujung. "Pas sudah sampai sana, gelap banget, kumuh. Saya balikin ke arah rumah dia tuh, biar terang. Kok ini gak ada kehidupan, terasnya aja kotor, terus lampu terasnya aja gak nyala," tutur Icang.

Icang pun mencoba untuk mengeraskan suara motornya, namun tak ada seorang pun yang keluar. Ia kemudian mencoba bertanya ke beberapa warga sekitar, namun mereka tidak ada yang kenal dengan perempuan bernama Cindy.

Baca Juga: 'Harga Dirimu Terdapat pada Ucapan', Sara Fajira Ungkap Makna Pepatah Kuno Jawa Lirik Lagu Lathi

Akhirnya, Icang meminta bantuan rekan-rekan ojol di Subang yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari gang Cindy. Karena sudah cukup malam dan tidak menghasilkan apa-apa, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian besok harinya.

"Sampai di rumah, ya alhamdulillah cerita sama istri. Ya istri pun menganggapnya ya kena tipu," kata Icang yang kemudian menerima kabar dua hari setelah mengantar Cindy dari driver ojol yang membantunya di Subang.

Pesan di WhatsApp itu berbunyi, "Kang, saya Kubay yang semalem sama akang ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rezekinya lancar."

Baca Juga: Hanya dengan Cium Tangan, Pria India yang Klaim Bisa Sembuhkan Covid-19 Justru Tewas karena Tertular

Setelah ditanya kenapa oleh Icang, driver itu menjawab, "Yang akang semalem bawa itu, sudah meninggal 4 tahun yang lalu."

Ternyata, driver ojol Subang yang menemani Icang pada Kamis malam itu melakukan sweeping untuk menelusuri daerah yang pernah ditunjukkan Icang.***(Dzikri Abdi Setia/Portal Jember)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler