Network
PR PANGANDARAN – Saat ini penyanyi jebolan Indonesian Idol Gisella Anastasia tengah menjadi perbincangan atas kasus video syur yang menimpanya.
Dia ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan Michael Yukinobu Defretes dan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan pada tanggal 4 Januari 2020 pukul 10.00 WIB di Polda Metro Jaya.
Berkaitan dengan dirinya yang terlibat kasus video asusila, ahli restructure name, Ni Kadek Hellen Kristy Winatasari mengatakan jika masalah yang dialami oleh Gisel berhubungan dengan namanya.
Baca Juga: 6 Poin Larangan Kegiatan FPI Resmi Dirilis, Komnas HAM Pilih 'Bungkam' dengan Alasan Ini
Menurut Hellen nama yang disandangnya saat ini memiliki tingkat hambatan yang sangat berat dan masuk dalam kategori tertinggi.
Penilaiannya tersebut setelah dia melakukan perhitungan berdasarkan data empiris dan penelitian.
“Gisel perlu me-restructure namanya dan menambah kebajikan dalam hidup untuk kehidupannya yang lebih baik dan tentram,” kata Hellen dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari tayangan YouTube pada 31 Desember 2020.
Baca Juga: Buka Saluran Komunikasi, Satgas: Mayoritas Warga Jabar Memilih Bansos 2021 dalam Bentuk Tunai
Hellen memberi peringatan jika Gisel harus selalu waspada dan berhati-hati dalam segala hal termasuk ucapan dan tingkah laku.
Masalah yang akan dihadapinya akan banyak yang mencakup asmara, gosip miring yang terus menerpa, bisnis, tekanan psikologis, pengkhianatan, dan masih banyak lagi.
Sehingga demi kebaikan Gisel sendiri, Hellen menyarankan untuk mengganti namanya, meskipun begitu dia tetap menilai jika nama Gisella Anastasia tetap mengandung arti yang positif, seperti mandiri, ambisi kuat, penyayang, penopang keluarga, serta mempunyai potensi besar dalam mencapai mimpinya.
Baca Juga: Kris, Anjing Malang yang Kehilangan Mulutnya Gegara Diikat Tali Karet
Seperti yang diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, Gisel dan Michael Yukinobu Defretes ditetapkan menjadi tersangka setelah mengaku sendiri sebagai pemeran video syur.
“Hasil dari forensik sudah keluar kemudian pengembangan yang dilakukan oleh tim penyidik terhadap saudari GA dan saudara MYD,” ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus melalui konferensi pers pada Selasa, 29 Desember 2020.
“Kita sudah lakukan pemeriksaan kemudian ada beberapa kumpulan alat bukti yang lain termasuk butki-bukti petunjuk, termasuk bukti-bukti keterangan saksi ahli yang ada, juga keterangan daripada saudari GA maupun saudara MYD,” sambungnya.
Baca Juga: Gisel Jadi Tersangka Video Syur, Wijin Setia Beri Dukungan: Si Cantik yang Baik Hati
“Saudari GA mengakui dan dikuatkan lagi dengan hasil forensik yang ada, ahli IT yang ada,” lanjutnya.
Menurut keterangan Kombes Yusri Yunus video tersebut diambil sekitar tahun 2017 di salah satu hotel di Medan.
“Saudari GA mengakui dan MYD bahwa memang ada di video tersebut yang beredar di media sosial adalah dirinya sendiri dan terjadi sekitar tahun 2017 di salah satu hotel di Medan,” ujarnya.
Baca Juga: Tampil Beda Jadi 'Billie Euis', Bude Sumiyati Curhat pada Gofar Hilman Soal Puncak Popularitas
“Kita akan memanggil kembali saudari GA dan saudara MYD untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka,” tambahnya.
Atas kasus video syur tersebut, GA dan MYD dijerat Pasal 4 Ayat (1) jo pasal 29 dan atau Pasal 8 UU Nomor 44 tentang Pornografi.
Sempat menjadi teka-teki siapa pria berinisial MYD, Kasubdit Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Dhany Aryanda membeberkan jika MYD yaitu Michael Yukinobu Defretes.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea True Beauty Episode 7, Ju Kyung Terkejut Melihat Su Ho Memeluk Wanita Lain
Michael Yukinobu Defretes diketahui memiliki hobi bermain basket dan berasal dari Kota Medan, Sumatera Utara.
Dia sempat menempuh pendidikan tinggi di salah satu Universitas swasta ternama di Jakarta dan mengaku pernah tinggal di Kakogawa, Hyogo, Jepang.
Selain itu, Michael Yukinobu Defretes juga pernah bekerja di salah satu televisi swasta di Jakarta.***
Artikel Rekomendasi